Pekanbaru, Elaeis.co - Tingginya harga sawit sangat dirasakan oleh para pelaku usaha perkebunan, bukan hanya petani, para buruh juga merasakan imbasnya. Kondisi ini juga membuat daya beli otomotif para pelaku usaha di sektor sawit menjadi meningkat. 

Pemerhati Otomotif Riau, Exwil Fainal mengatakan, harga sawit yang meroket beberapa bulan terakhir, berpengaruh pada penjualan mobil, terutama di Riau yang merupakan daerah penghasil sawit.

"Tentu lah sangat berpengaruh. Pangsa pasar otomotif di Riau memang di sektor pengusaha dan pekebun sawit. Jadi sengah tingginya harga sawit sekarang, penjualan mobil baik mobil baru maupun mobil bekas juga ikut naik," kata Exwil saat berbincang dengan Elaeis.co, Kamis kemarin. 

Bahkan, kata Exwil, saat ini tipe mobil yang sangat tinggi permintaannya adalah mobil kelas menengah ke atas atau middle high. 

"Yang laku keras, makin tinggi permintaan justru bukan mobil-mobil kecil, tali yang middle high sekarang ini. Kayak Pajero, Fortuner. Karena banyak orang dari daerah, mereka mau mobil yang tinggi dan kokoh. Dua jenis mobil ini lah yang paling banyak dicari sekarang," ujar Exwil. 

"Bahkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, permintaan untuk mobil middle high ini bisa dibilang meningkat 50 persen. Dan mereka memang dominasinya pembelian cash, bukan kredit," imbuhnya. 

Selain mobil middle high, imbuhnya, saat ini pembelian untuk mobil jenis truk juga mengalami peningkatan. "Truk juga lagi banyak dicari sekarang, khususnya mobil untuk angkutan sawit, seperti canter dan colt diesel," imbuhnya. 

Seperti diketahui, selama tahun 2021 harga sawit memang terus mengalami lonjakan cukup siginifikan. Bahkan saat ini harga sawit sudah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah. 

Pekan ini, harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau untuk kelapa sawit dengan kelompok umur tanam 10-20 tahun bahkan sudah mencapai lebih Rp3.483/kg.