Jakarta, Elaeis.co - Banyak cara bagi para pengusaha dan petani kelapa sawit dalam merawat kebun kelapa sawitnya. Baik melalui pemupukan hingga penyemprotan rumput menggunakan herbisida. Bahkan ada pula yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan seperti kacangan.

Tumbuhan kacangan sudah sejak lama dimanfaatkan disejumlah wilayah khususnya di perkebunan kelapa sawit. Tumbuhan ini dianggap mampu memberikan berbagai efek baik baik terhadap lahan hingga tanaman kelapa sawit.

Ketua DPD Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, Daru Widiyatmoko mengatakan, terdapat tiga fungsi pokok tanaman kacangan itu dimanfaatkan di kebun kelapa sawit.

Pertama, tumbuhan merambat ini dapat menekan gulma yang mengganggu tanaman kelapa sawit. "Biasanya gulma itu tidak dapat hidup di sekitar tanaman kacangan, karena pasti akan dililit," ujarnya kepada Elaeis.co, Senin (3/1/2021).

Selanjutnya, tanaman kacangan juga dapat menjaga kelembaban tanah sehingga menyediakan nutrisi bagi pohon kelapa sawit. Sehingga tanamam ini cocok diterapkan pada daerah yang kering.

"Kacangan ini juga membantu petani dalam memanen. Lantaran kebun akan bersih dari semak belukar. Jadi pas ngutip brondolan juga mudah," kata pria berdarah Jogja itu.

Kendati demikian, dalam pemanfaatannya tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan kata Dari petani swadaya pasti akan kesulitan jika memanfaatkan tumbuhan ini tanpa ada bimbingan atau bergabung di kelompok tani (poktan).

Mayoritas memang yang menggunakan tumbuhan ini adalah pihak perusahaan yang memang siap finansial dalam perawatan. Sebab dalam sehari semalam, tumbuhan kacangan ini mampu tumbuh sampai 10 cm. Sehingga perlu dilakukan pemotongan agar tanaman kacangan tadi tidak justru menjadi pengganggu di kebun kelapa sawit tersebut.

"Kalau di Kukar petani swadaya paling hanya 1% saja yang memanfaatkan kacangan itu. Selebihnya memang perusahaan. Dan emang nampak hasilnya," jelas Daru.

Untuk diketahui, terdapat beragam jenis tanaman kacangan yang dapat dimanfaatkan oleh petani kelapa sawit. Mulai dari jenis Pueraria Javanica(JP), Calopogonium Caeruleum (CC), Mucuna Bracteata (MB), Calopogonium Mucunoides (CM), Mucuna Cochichinensis (MC), dan Centrosema Pubescens (CP). Malah bibit tumbuhan ini diperjual belikan dengan harga yang cukup tinggi di sektor perkebunan kelapa sawi. Bahkan hingga jutaan rupiah.