Bengkulu, elaeis.co - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu menggelar rapat koordinasi penyerapan Crude Palm Oil (CPO) pada Kamis (7/7) lalu.

Rapat yang dipimpin Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful itu juga dihadiri langsung perwakilan produsen minyak goreng, perwakilan produsen CPO serta pejabat fungsional dan Sub Koordinator Bidang Industri Agro dan Pengembangan Perwilayahan Industri Bengkulu.

Rapat itu bertujuan untuk memfasilitasi antara produsen CPO dan produsen minyak goreng agar lebih bersinergi dalam menjaga kestabilan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Serta mencari solusi agar CPO yang ada di tanki pabrik bisa secepatnya terserap,

"Rakor itu untuk mensinergikan antara produsen CPO dan produsen minyak goreng dalam menjaga kestabilan harga TBS, penyerapan CPO dan berbagai permasalah yang di hadapi PKS," kata Kepala Disperindag Provinsi, Yenita Syaiful kepada elaeis.co, Sabtu (9/7).

Pasalnya, lanjutnya, hingga saat ini belum ada solusi terbaik terkait harga TBS petani. Begitu juga dengan penjualan CPO dari Bengkulu, yang belum maksimal.

"Pada intinya, dalam rapat kemarin itu, kita mencari solusi terbaik. Memang belum ada solusi konkretnya. Tapi paling tidak hasil pertemuan itu bisa kita suarakan ke pemerintah pusat," pungkasnya.