https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kenaikan Dana PSR Jadi Kabar Baik Bagi Petani Sawit di Bengkulu

Kenaikan Dana PSR Jadi Kabar Baik Bagi Petani Sawit di Bengkulu

Alat berat saat mencacah dan merobohkan tanaman kelapa sawit tidak produktif. Foto: IST


Bengkulu, Elaeis.co - Belum lama ini Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI menyebutkan bahwa dana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) direncanakan akan mengalami kenaikan pada tahun 2024 ini dari Rp 30 juta menjadi Rp 60 juta per hektar. Hal tersebut tentu saja menjadi kabar baik bagi petani kelapa sawit di Bengkulu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi menyatakan, kebijakan tersebut sebagai langkah positif yang menunjukkan bahwa pemerintah pusat mendengar aspirasi petani sawit di Bengkulu. Hal itu membuktikan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung keberlangsungan industri kelapa sawit di daerah ini.
"Kenaikan dana PSR membuktikan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung keberlangsungan industri kelapa sawit di Bengkulu," kata Rizon, Kamis 7 Maret 2024.

Baca Juga: Dana PSR Naik 2 Kali Lipat, Bukti Pemerintah Peduli Pekebun Sawit

Menurut Rizon, rencana kenaikan dana PSR tersebut dianggap sebagai jawaban atas keluhan petani. Sebab selama ini petani sawit merasa dana PSR yang diberikan tidak mencukupi untuk kebutuhan replanting kelapa sawit. 
"Sebagian besar petani merasa bahwa dana PSR yang sebelumnya diberikan tidak cukup untuk melakukan replanting yang diperlukan," ungkapnya.

Baca Juga: Bayar Upah Tak Sesuai, Perusahaan Sawit di Bengkulu Utara Kena Tegur

Merespon hal tersebut, Salah satu petani sawit di Bengkulu, Abdul Rahman Habibi (32) menyambut, baik rencana kenaikan dana PSR ini, dengan harapan bahwa peningkatan tersebut akan membantu mereka dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan. 
"Kenaikan dana PSR menjadi angin segar bagi kami, ini akan mempercepat proses replanting dan meningkatkan produktivitas kebun kami," ujar Habibi.

Baca Juga: Banyak Petani Sawit Belum Jalin Kemitraan dengan PKS di Seluma

Namun, beberapa pihak juga menyoroti perlunya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana PSR ini untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk tujuan replanting dan peningkatan produktivitas. "Pemerintah harus memastikan bahwa dana PSR digunakan secara efisien dan transparan agar benar-benar bermanfaat bagi petani sawit," tegas Habibi.

Baca Juga: Petani di Bengkulu Jangan Hanya Tanam Kelapa Sawit, Ini Alasannya!

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal SE MM menilai, kenaikan dana PSR ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia di pasar global. 
"Dengan adanya kenaikan dana PSR, diharapkan industri kelapa sawit kita dapat semakin bersaing di pasar internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama kelapa sawit dunia," ungkap Ansori.

Ansori berharap, pemerintah daerah Bengkulu dapat memberikan dukungan penuh terhadap implementasi kenaikan dana PSR ini melalui penyediaan infrastruktur dan layanan pendukung lainnya. 
"Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan pemerintah pusat dan stakeholder terkait untuk memastikan suksesnya implementasi kenaikan dana PSR ini," tuturnya.

Dengan kenaikan dana PSR, diharapkan petani sawit di Bengkulu dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi petani dalam mengembangkan kebun kelapa sawit. Sehingga petani bisa lebih intensif dalam menggunakan dana untuk membeli pupuk dan varietas unggul dengan harapan  produksi kelapa sawit di Bengkulu dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
"Semoga kenaikan dana PSR bisa mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi petani dalam mengembangkan kebun kelapa sawit," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :