https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Kendali 'Negeri Singa' Mengeduk Subsidi Biodiesel

Kendali

Pabrik Biodiesel Wilmar Group. foto: Agrofarm


Jakarta, elaeis.co - Dokumen setebal 40 lembar itu sudah diulas pemiliknya, Direktur Utama (Dirut) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, pada 17 Januari 2022 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI. 

Hanya saja, lembar ke-30 yang berisi nama-nama  perusahaan pembuat biodiesel sejak 2015 hingga 2021 lalu, kemarin jadi omongan di sejumlah whatsapp group. Elaeis.co pun ikut penasaran dan kembali mempelototi data itu. 

Hasilnya, dari penelusuran elaeis.co, bahwa sesungguhnya pemain utama pembuat biodiesel yang disubsidi dari duit Pungutan Ekspor (PE) BPDPKS itu adalah perusahaan raksasa yang berkantor pusat di Singapura. 

Baca juga: Jadi Rame Duit Rp110 T

Katakanlah Wilmar Group, Musim Mas Group, Apical Group dan Darmex Group. Dari Rp110,03 triliun total duit yang digelontorkan BPDPKS untuk mensubsidi biodiesel, Rp77,17 triliun justru mengalir ke empat group raksasa ini. 

Wilmar Group dengan 4 anak perusahaannya; PT. Multi Nabati Sulawesi, PT. Wilmar Nabati Indonesia, PT. Wilmar Bioenergi Indonesia dan PT. Energi Unggul Persada tidak bersamaan terjun ke bisnis ini. 

Wilmar Bioenergi Indonesia dan Wilmar Nabati Indonesia mulai ikut memproduksi biodiesel bersubsidi itu sejak tahun 2015. PT Multinabati Indonesia menyusul setahun kemudian dan Energi Unggul Persada pada 2021. Persis bersamaan dengan PT Jhonlin Agro Raya, milik Samsuddin Andi Arsyad alias Haji Isam itu. 

Dari 2015 hingga 2021 bermain biodiesel, Wilmar Group mendapat duit dari BPDPKS sebesar Rp39,52 triliun.

Musim Mas dengan tiga anak perusahaannya; PT. Intibenua Perkasatama, PT. Musim Mas dan PT. Sukajadi Sawit Mekar juga begitu.

Musim Mas yang bermain di awal (2015). Inti Benua Perkasatama masuk di 2017 dan Sukajadi Sawit Mekar menyusul setahun kemudian. Dan hingga 2021, group ini mendapat duit Rp18,68 triliun.

Apical Group dengan tiga anak perusahaannya; PT. Kutai Refinery Nusantara, PT. Cemerlang Energi Perkasa/PT. Sari Dumai Sejati dan PT. Sari Dumai Oleo mulai bermain di 2016.

PT. Cemerlang Energi Perkasa/PT. Sari Dumai Sejati yang memulai. Setahun kemudian Kutai Refinery Nusantara menyusul dan Sari Dumai Oleo menyusul di tahun 2021. 

Duta Palma alias Darmex Group dengan tiga anak perusahaannya;  PT. Bayas Biofuels, PT. Dabi Biofuels dan PT. Darmex Biofuels, mulai ikut sejak 2015 (PT. Darmex Biofuels). Bayas menyusul 2016 dan Dabi 2017. 


 

Komentar Via Facebook :