https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Makin Kinclong Dibikin 'Konco'

Makin Kinclong Dibikin

Santosa (kiri). foto: tangkapan layar


Jakarta, elaeis.co - Walau masih berjibaku dengan pandemi covid-19, PT Astra Agro Lestari Tbk justru tetap bisa menoreh catatan kinerja positif; produksi Tandan Buah Segar (TBS) meningkat. 

Salah satu pemicunya adalah program kemitraan (konco) yang dijalankan perusahaan. "Tahun lalu program kemitraan sudah berjalan sangat baik," kata Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, jelang siang tadi. 

Tahun lalu kata lelaki 55 tahun ini, produksi TBS mitra naik 25,6% menjadi 3,27 juta ton ketimbang tahun 2020 yang masih di angka 2,61 juta ton.

Baca juga: CEO Astra Agro, Bisnis Olein dan Shirat al-Mustaqim

Peningkatan produksi TBS tadi memicu peningkatan produksi CPO. Sepanjang tahun lalu, total produksi CPO mencapai 1,47 juta ton. Angka ini meningkat 3,1% ketimbang tahun 2020.

Hanya saja, penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya justru mengalami penurunan 5,6% dari yang tadinya 2,03 juta ton pada tahun 2020 menjadi 1,91 juta ton pada tahun 2021. 

Meski begitu, Perseroan malah mencatat peningkatan laba bersih sebesar Rp1,97 triliun. Kenaikan itu ditopang oleh pendapatan Perseroan yang meningkat dari Rp18,81 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp24,32 triliun pada 2021, atau naik 29,3%. 

Peningkatan ini terjadi lantaran kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 32,2% menjadi Rp11.294/kg dari yang tadinya hanya Rp8.545/kg di tahun 2020. 

Harga jual rata-rata kernel juga mengalami peningkatan sebesar 67,4% menjadi Rp7.305/kg pada tahun 2021 dari Rp4.365/kg pada tahun 2020. 

Oleh dampak positif kemitraan tadi, Perseroan semakin yakin untuk terus memperkuat kerja sama dengan petani. Program digitalisasi yang sudah dijalankan sejak 2018 pun diperkenalkan biar pelayanan kepada petani mitra semakin baik. 

Komitmen Keberlanjutan
Perseroan memastikan bahwa perkebunan kelapa sawit yang dikelola tidak hanya semata-mata cari untung. Tata kelola berkelanjutan malah semakin sangat penting. Saking pentingnya, Perseroan sudah membikin sustainability policy yang dikemas dalam rencana aksi 5 tahun; 2021-2025.

Sustainable policy itu juga sekaligus menjadi panduan untuk mencapai target penerapan keberlanjutan dan dampak positif pada ekosistem yang lebih luas. 

Perseroan juga kata Santoso sudah memberikan perhatian khusus kepada kegiatan operasional maupun Corporate Social Responsibility (CSR) yang dapat memberikan kontribusi dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Hasil, Perseroan telah mengidentifikasi bahwa kegiatan operasional maupun CSR Perseroan telah mencapai 15 tujuan dari 17 tujuan SDGs, dengan 55 target dan 99 indikator. 

Tidak hanya menerapkan prinsip sustainability ke dalam operasional perusahaan, Perseroan juga menggandeng semua stakeholder terkait --- termasuk petani --- dalam jaringan rantai pasok perusahaan untuk terus meningkatkan kepedulian dan bersama-sama menerapkan prinsip-prinsip sustainability.



 

Komentar Via Facebook :