Berita / Nusantara /
PPKS Sudah Dongkrak Target Kecambah, Tetap Saja Kurang
Medan, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) yang tinggi membuat animo masyarakat menjadi petani sawit meningkat. Kecambah sawit berkualitas dan bersertifikasi laku keras.
Kecambah produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan termasuk yang diburu petani.
"Antusiasme menanam sawit makin tinggi, karena uang petani kan ada," kata Manager Marketing PPKS Medan, Taufiq Caesar Hidayat, kepada elaeis.co, Selasa (18/1/2022) sore.
Dia mengakui pemesanan kecambah membludak untuk berbagai varietas. Yang paling banyak peminatnya yakni DxP Simalungun, DxP Yangambi, dan DxP 540.
Tingginya minat masyarakat membuat PPKS Medan merombak target penjualan sepanjang tahun 2021 dari semula 20 juta kecambah menjadi 33 juta kecambah.
Baca juga: Beredar Meme Antrian Panjang Pembelian Kecambah PPKS Medan
"Penambahan produksi kecambah sudah lebih dari 50 persen dari target semula. Produksi kecambah sudah kami genjot sangat maksimal untuk memenuhi permintaan petani. Tetapi tetap enggak terlayani semua di tahun 2021," ungkapnya.
Ia mengatakan, sebelumnya banyak yang memprediksi harga TBS akan naik, namun tidak ada yang bisa menduga kalau kenaikannya bahkan menembus level Rp 3.000 per kilogram. Kondisi itulah yang membuat permintaan kecambah dari PPKS juga naik.
Ia menepis dugaan PPKS mengalami penurunan atau permasalahan di unit produksi kecambah. "Yang terjadi adalah permintaan petani terhadap kecambah lebih cepat dari jumlah kecambah yang bisa diproduksi PPKS Medan," jelasnya.
Untuk tahun ini PPKS Medan menargetkan produksi kecambah sebanyak 20 juta butir. Namun pimpinan holding PTPN III, katanya, meminta agar target produksi dinaikkan menjadi 25 juta kecambah.
"Tapi belajar dari tahun lalu, kami sudah siap-siap untuk memproduksi kecambah lebih dari target yang dibebankan holding," kata Taufiq.
Komentar Via Facebook :