Berita / Nusantara /
Rendemen Tak Masalah, Ongkos Angkut CPO Yang Bikin Susah
Palu, elaeis.co - Kalau di provinsi lain petani sibuk mengajukan agar segera uji rendemen Kelapa Sawit, di Sulawesi Tengah (Sulteng), pengujian rendemen justru sudah dilakukan setiap tahun.
"Tahun lalu kami terakhir pengambilan sampel untuk uji rendemen. Hasilnya antara 18%-22%. Angka itu kemudian dipukul rata 20%," cerita Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulteng, Siswanto, SP,. C.APO, kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Jumat (15/10)
Angka yang disebutkan lelaki 41 tahun ini memang tidak jauh beda dari patokan rendemen yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 1 tahun 2018 tentang Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun.
Baca juga: Di Sulteng, Harga TBS Lebih Mahal Dari Penetapan Harga
Di lampiran Permentan itu disebutkan bahwa rendemen umur tanam 3 tahun adalah 17,86% dan umur tanam 9 tahun 21,32%. "Alhamdulillah dengan pola pengambilan rendemen yang seperti ini, harga TBS kami berangsur naik. Sebelumnya harga masih sekitar Rp2000 perkilogram. Sempat juga Rp1000 tiga tahun lalu," terang ayah 3 anak ini.
Meski harga berangsur naik kata Siswanto, petani tetap saja masih belum bisa mendapatkan harga yang menyamai harga di Riau yang saat ini sudah di angka Rp3.014 perkilogram.
Soalnya ongkos angkut CPO masih sangat memberatkan, sementara ongkos angkut itu masuk dalam indeks 'K'. Saat ini ongkos angkut perkilogram Crude Palm Oil (CPO) mencapai Rp1200 perkilogram.
Ini terjadi lantaran CPO asal Sulteng musti diantar dulu ke Belawan, Sumatera Utara (Sumut) atau ke Gresik, Jawa Timur (Jatim).
"Sulteng belum punya pelabuhan induk. Itulah makanya musti dikirim dulu ke pelabuhan induk yang ada. Pengiriman paling dekat itu ya ke Balikpapan (Kalimantan Timur) lah," keluhnya.
Soal pelabuhan induk ini kata Siswanto, DPW Apkasindo Sulteng sudah sering menyuarakannya. "Kami sudah sampaikan kepada Bapak Ketua Umum DPP Apkasindo, Dr. Gulat Medali Emas Manurung, terkait pelabuhan induk ini. Mudah-mudahan segera terealiasi," Siswanto berharap.
Komentar Via Facebook :