Pekanbaru, elaeis.co - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) turut mendorong perkembangan perkebunan kelapa sawit di Riau. Sedikitnya sudah Rp9,8 triliun dana yang digelontorkan di perkebunan sawit.

Regional Consumer Banking Head BRI Regional Pekanbaru, Teguh Aribowo, mengatakan dari jumlah uang tersebut, 80% diajukan dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

"Permintaan dan penyaluran kredit masih menunjukkan peningkatan. Tiap tahunnya terjadi kenaikan 14-15% khusus untuk di perkebunan kelapa sawit," ujarnya beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui pada 2022 pelaksanaan PSR di Riau nol persen. Hal ini lantaran bertambahnya persyaratan dalam pengajuan PSR yang membuat petani kesulitan kala itu. Hal ini diamini Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Vera Virginia, beberapa waktu lalu.

Saat itu aturan yang bertambah dan memberatkan petani adalah mengenai status lahan yang hendak diajukan PSR harus terbebas dari kawasan lindung gambut. Padahal 60% lahan perkebunan sawit di Riau merupakan kawasan gambut.

Meski saat ini telah direvisi, menurut Vera, aturan itu keterlaluan. Bahkan menyebabkan petani kelapa sawit di Riau dilema dalam mengajukan PSR.