Bengkulu, elaeis.co - Ini kesempatan emas bagi anak-anak petani sawit yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA, SMK, dan MA, yang berkeinginan melanjutkan kuliah secara gratis. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI membuka program Beasiswa Sawit 2023 dengan kuota sebanyak 2.000 orang. Masa pendaftaran dimulai tanggal 13 Mei hingga 19 Juni 2023.

Gubernur Bengkulu, Prof Dr H Rohidin Mersyah, meminta anak-anak petani di Bengkulu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Menurutnya, program beasiswa ini dapat membantu anak petani sawit mengakses pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Dengan dibukanya program beasiswa ini, kami berharap anak-anak petani sawit di Bengkulu dapat meraih impian mereka dalam mengejar pendidikan tinggi tanpa beban biaya. Ini adalah kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan," katanya, Senin (15/5).

Pendaftaran program beasiswa Sawit 2023 dilakukan secara online melalui situs resmi www.beasiswasdmsawit.id. Prosedur pendaftaran dan persyaratan yang harus dipenuhi dapat ditemukan di situs tersebut. Para pendaftar diminta mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap dan memberikan informasi yang akurat.

"Proses mulai pendaftaran sampai perkuliahan, semua gratis," tuturnya.

Ia mengungkapkan tujuan dari program ini adalah memberikan kesempatan yang adil bagi anak-anak petani sawit di Bengkulu untuk mengenyam pendidikan tinggi.

 "Kami berharap melalui beasiswa ini, mereka dapat menjadi generasi penerus yang terampil dan terdidik, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan sektor perkebunan di masa depan," ucapnya.

Beasiswa Sawit 2023 tidak hanya mencakup biaya kuliah, tetapi juga memberikan dukungan keuangan untuk biaya hidup selama masa studi. Selain itu, para penerima beasiswa juga akan mendapatkan akses ke program mentoring dan pelatihan yang akan membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan sektor perkebunan.

"Anak petani sawit harus mencobanya ikut seleksi, beasiswa ini benar-benar istimewa karena hanya bisa diikuti anak petani sawit," tukasnya.