https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Sultan Datangi Luhut Bahas Sawit

Sultan Datangi Luhut Bahas Sawit

Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin bertemu Menteri Koodinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membicarakan perkembangan industri sawit tanah air. Foto: Humas DPD RI


Jakarta, elaeis.co – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendatangi Menteri Koodinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya melakukan pertemuan tertutup di Kantor Kemenko Marves RI, Senin (8/8) sore.

Sultan datang untuk menyampaikan aspirasi masyarakat daerah. Dia juga menjelaskan kondisi terkini terkait dinamika perkebunan kelapa sawit dan fluktuasi harga tandan buah segar (TBS) di beberapa daerah penghasil sawit.

"Kita bersyukur saat ini harga TBS mulai berangsur membaik meskipun belum sepenuhnya pulih seperti sedia kala. Namun kami sangat mengapresiasi kinerja pemerintah melalui Pak Luhut dalam melakukan perbaikan fundamental terkait tata kelola perkebunan kelapa sawit saat ini", kata Sultan melalui keterangan resmi Humas DPD RI, Selasa (9/8).

Menurutnya, penyelesaian persoalan tata kelola perkebunan kelapa sawit berikut produk turunannya memiliki tantangan yang luar biasa kompleks. Dibutuhkan figur pemimpin yang kuat dan berpengalaman untuk menemukan solusi permanen dalam industri perkebunan kelapa sawit.

"Oleh karena itu, kami atas nama masyarakat Bengkulu menyampaikan terima kasih atas inisiatif Pak Luhut dalam mewujudkan kemandirian pangan dan hilirisasi industri sawit dengan membangun pabrik pengolahan CPO di daerah kami Bengkulu. Dengan hilirisasi sawit diharapkan akan efektif menekan praktek monopoli harga CPO dan meningkatkan harga TBS di tingkat petani", ucapnya.

Diketahui, pemerintah melalui Menko Marves LBP menyatakan akan membangun pabrik Crude Palm Oil (CPO) dan pabrik minyak goreng di Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan guna menstabilkan harga TBS kelapa sawit di daerah itu.

Pada pertemuan itu Sultan juga meminta dukungan pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada pelaku UMKM di daerah. Akses UMKM terhadap modal dan teknologi digital dinilai masih sangat terbatas sehingga terhambat untuk naik kelas.

"Harus kita akui bahwa UMKM dan komoditi strategis kita menjadi faktor reselien bagi struktur ekonomi nasional dalam menghadapi krisis pandemi dan energi global saat ini. Sehingga atensi terhadap UMKM harus ditingkatkan dengan pendekatan digital yang berkelanjutan," tutupnya.

 

Komentar Via Facebook :