Jakarta, Elaeis.co - Kabupaten Aceh Tamiang menargetkan realisasi peremajaan sawit rakyat (PSR) hingga tahun ini seluas 10 ribu hektar (ha). Selain meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS), program PSR juga menyerap tenaga kerja.

Kadis Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus, mengatakan, target pengerjaan lahan seluas 10 ribu ha itu merupakan kumulatif sejak tahun pertama usulan PSR.

“Usulan perdana itu tahun 2018. Kalau dihitung sampai hari ini, kebun sawit masyarakat yang sudah masuk program PSR 7.155 ha,” katanya dikutip Serambinews.com.

Dia optimis target pengerjaan 10 ribu ha akan tercapai karena tahun ini Aceh Tamiang kembali masuk daftar daerah penerima PSR dengan kuota 3 ribu ha.

Menurutnya, sebagian besar dari lahan 7.155 ha tersebut sudah ditanami. Tinggal sebagian kecil yang masih tahap pembersihan lahan karena baru diusulkan tahun 2020.

Sebagian kebun yang pertama kali diusulkan ikut PSR bahkan diperkirakan sudah bisa dipanen perdana pada akhir tahun ini. “Yang ikut PSR tahun pertama rata-rata sudah buah pasir,” sambungnya.

Dia kembali menjelaskan bahwa usulan program PSR terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit di Aceh Tamiang. “Syaratnya, kebun itu tidak masuk dalam HGU perusahaan maupun kawasan hutan,” tegasnya.

Tahun lalu Aceh Taming mendapatkan kuota PSR seluas 3.000 ha, namun yang terealisasi hanya 2.300 ha. Dia mengakui ada beberapa kendala non teknis yang menjadi penyebab tidak terpenuhinya kuota tersebut.

“Kendala non teknis tersebut membuat koperasi pelaksana ragu dalam bekerja. Harapan kami semua pihak ikut mendukung program strategis nasional ini karena bertujuan untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus mendukung target pemerintah untuk meningkatkan produsi CPO,” harap Yunus.