Jakarta, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan produksi minyak sawit mentah atau CPO tahun ini naik dibanding 2021.

GAPKI memperkirakan, produksi CPO tahun ini mencapai 49 juta ton sedangkan minyak kernel sawit atau PKO mencapai 4,8 juta ton sehingga total produksi sebesar 53,8 juta ton. Volume ini lebih tinggi 4,87 persen daripada total produksi 2021 yang berjumlah 51,3 juta ton.

Kendati begitu, kinerja produksi masih diwarnai ketidakpastian dan sangat ditentukan kondisi pada semester I 2022. 

Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono mengatakan, selama Januari 2022, harga minyak nabati cenderung naik kembali. Fluktuasi harga ini disebabkan oleh banyaknya faktor ketidakpastian baik dari segi produksi maupun permintaan minyak nabati. 

"Produksi oilseed tahun 2022 diperkirakan akan melimpah meskipun kekeringan di Amerika Selatan masih menjadi faktor yang harus diperhatikan dengan seksama karena dapat  
menurunkan produktivitas," kata Mukti dalam keterangannya kepada elaeis.co, Sabtu kemarin.

Mukti bilang, melimpahnya produksi oilseed tidak langsung meningkatkan pasokan minyak nabati karena berbagai alasan. 

"Harga oilmeal yang kurang menarik juga akan menjadi salah satu faktor penghambat disamping untuk pemulihan stok oilseed yang terkuras di tahun 2021," ujarnya.????