https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

5.000 Petani Mitra PTPN V Bakal Kantongi Sertifikasi ISPO

5.000 Petani Mitra PTPN V Bakal Kantongi Sertifikasi ISPO

Sebanyak 5.000 petani mitra PTPN V bakal kantongi sertifikasi ISPO. (Istimewa)


Pekanbaru, elaeis.co - PT Perkebunan Nusantara V merangkul lebih dari 5.000 petani yang telah bermitra untuk memperoleh sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). 

Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa mengatakan langkah itu merupakan strategi perusahaan mendukung kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 38 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau ISPO

"Kita sangat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan sertifikasi ISPO dengan menjangkau petani," kata Jatmiko dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Kamis (4/8).

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dengan menerapkan ISPO kepada seluruh petani mitra PTPN V dengan luas lahan mencakup hingga 10.018 hektare turut menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan ekonomi petani mitra sejalan dengan semangat budidaya berkelanjutan. 

Program pembekalan menuju sertifikasi ISPO telah dijalankan perusahaan secara bertahap sejak medio 2022 ini. Bahan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara itu telah mengumpulkan 66 petani perwakilan 22 Koperasi Unit Desa (KUD) mitra binaan mereka. Para petani itu diberikan pemahaman akan kewajiban penerapan ISPO. 

"Ini adalah tonggak sejarah, titik awal kita akan pemenuhan kewajiban ISPO. Perlu kita pahami bersama, bahwa ISPO merupakan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia. Dengan adanya ISPO, maka kita semua akan turut berpartisipasi dalam memenuhi komitmen pemerintah untuk meningkatkan citra sawit di mata internasional," ujarnya. 

Saat ini, PTPN V tercatat menjadi satu-satunya perusahaan milik negara yang berani menjamin produktivitas para petani mitra yang melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di atas rerata produktivitas nasional dengan menerapkan pola manajemen tunggal.

Kendati demikian, dalam pengelolaan kebun sawit, terutama pada proses peremajaan sawit, mulai penebangan sawit renta, pembersihan lahan, penanaman bibit sawit unggul tersertifikasi, pemeliharaan hingga panen, PTPN V tetap melibatkan para petani.

Secara garis besar, sistem tersebut melibatkan petani sejak awal, mulai dari pembersihan lahan, penanaman, perawatan, pengangkutan hingga panen. Dengan begitu, petani menjadi lebih mandiri secara pendapatan dan memperoleh tambahan skill (transfer knowledge).

Selain itu, selama peremajaan sawit berlangsung, PTPN V juga menjamin pendapatan para petani melalui program padat karya serta mendukung petani mendirikan UMKM yang disandingkan dengan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).

Komentar Via Facebook :