Pekanbaru, elaeis.co - Harga tandan buah sebah (TBS) kelapa sawit terus merosot. Kondisi ini sudah terjadi dalam dua bulan terakhir sejak pemerintah mengumumkan kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) pada akhir April 2022 lalu. 

Namun, meskipun ekspor sudah kembali dibuka sejak sebulan terakhir, yakni mulai 23 Mei 2022, harga TBS tak kunjung menunjukkan pergerakan positif. Bahkan harga yang ditetapkan oleh dinas perkebunan di berbagai daerah justru terus merosot. 

Selian itu, harga TBS di berbagai pabrik kelapa sawit juga terpantau menurun cukup tajam. Seperti yang terjadi di PKS PT Musim Mas, yang berada di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. 

Eko Asmoro, seorang pembeli (toke, red) sawit yang selalu menjual TBS petani swadaya ke pabrik tersebut, mengaku harga TBS turun hampir Rp 500/kg dalam seminggu terakhir.

"Hari Rabu Minggu kemarin Rp 2.140 per kilo. Hari ini kita dapat lagi update harga dari PKS, harga turun Rp 150 dibandingkan kemarin. Untuk buah super Rp 1.670, buah besar Rp 1.665, dan untuk buah sedang Rp 1.655 per kilo," ujar Eko kepada elaeis.co, Rabu (22/6).

Sementara itu, lanjut Eko, harga di peron Naga Mas yang juga berada di wilayah tersebut juga mengalami penurunan sebesar Rp 150 dibandingkan kemarin, menjadi Rp 1.580/kg. 

"Kalau harga di pabrik dan peron saja sudah turun sampai segitu, mau gak mau harga yang kita kasih ke petani juga lebih rendah," ujarnya. 

Jika dibandingkan dengan harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau pada Selasa (21/6) kemarin, harga ini tentu jauh berbeda. Di mana harga yang ditetapkan oleh tim penetapan disbun untuk periode 22-28 Juni 2022 adalah sebesar Rp 2.426,99/kg untuk kelompok umur 10-20 tahun.