Berita / Dewandaru /
Belajar Dari Gagalnya Peternak Sapi
Hamparan pakan ternak. foto: ist
Sapi salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan. Namun sebagian ada yang gagal. Sebab utamanya Harga Pokok Produksi (HPP) terlalu mahal dari pakan dan bakalannya. Jika diparetokan, ini masalah utamanya.
Padahal mudah dipasarkan akibat pertumbuhan permintaan yang 6,4% per tahun. Sementara pertumbuhan daya pasok produksi nasional hanya 1,3% pertahun. Wajar jika impor naik hingga setara 1,5 juta ekor per tahun.
Hukum Pareto masalah sebab gagalnya peternak dan alternatif solusinya;
Pakan
Ada pemeo sindirian pada peternak, saat kemarau sapi makan sapi. Artinya demi sapi yang lain hidup maka dijual sebagian sapinya untuk beli pakan sapi yang tersisa. Karena penggemukan sapi minimal 1 tahun kontribusi pakan 70% dari total biaya.
Artinya jika 70% biaya dari pakan diminimalkan otomatis berubah jadi laba karena nilai jual sama, tanpa rebutan pasar.
Baca juga: Menghargai kesempatan
Untuk meminimalkan biaya pakan maka harus menyajikan pakan bermutu sesuai SNI, murah di samping kandang tanpa ongkos kirim.
Caranya menanam Hijauan Makanan Ternak (HMT) hasil riset (inovasi). Minimal kadar protein kasarnya 15%, serat kasar 22%, maksimal lemak kasar 6%.
Biomasanya minimal 700 ton per hektar per tahun. Itu terpenuhi dari Zanzibar, Gama Umami (UGM) dan Packcong.
Estimasi biaya produkdi sekali beli bibit untuk 2 tahun menghasilkan 1400 ton per hektar per tahun Rp80 juta. Artinya HPP pakan hanya Rp57 per kilogram. Kebutuhan sapi bobot 400 kilogram per ekor adalah 40 kg per hari 10% dari bobotnya atau 15 ton per tahun. Setara Rp850 ribu per ekor per tahun.
Bahkan HPP sapi bisa di NOL kan. Dengan mengapresiasi limbahnya yang berpotensi 12x bobotnya yaitu 400 kilogram x 12= 4.800 kilogram kering angin feces.
Baca juga: Kekuatan Merk Perorangan
Cukup diperkaya biang mikroba penambat N, pelarut P dan K (Bio Extrim dan Hormax) laris manis terjual Rp1000 per kilogram sebagai pupuk hayati mewah. Setara omset Rp4,8 juta per ekor pertahun.
Kalkulasi logis total 1 tahun, NOL HPP SAPI. Pakan Rp850 ribu per ekor. Omset limbah Rp4,8 juta per ekor pe tahun.
Dapat penambahan daging 400 kilogram per tahun ADG 1,3 kilogram per ekor per hari. Atau pedet jika breeding.
Agar dapat bakalan murah berkelanjutan. Breeding is leading. Agar pasti pasarnya limbah maka integrasi dengan kebun di area kandang sapi.








Komentar Via Facebook :