https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Desa Penghasil Sawit Seluruh Indonesia Bentuk Asosiasi, Mau Bikin HET TBS

Desa Penghasil Sawit Seluruh Indonesia Bentuk Asosiasi, Mau Bikin HET TBS

Kepala Desa Padang Gading, Pujianto. foto: MC Mukomuko


Mukomuko, elaeis.co – Kepala Desa Padang Gading, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Pujianto, mendapat kehormatan dan ditunjuk sebagai Wakil Ketua I Asosiasi Desa Sawit tingkat nasional.

Pembentukan Asosiasi Desa Sawit Seluruh Indonesia ini difasilitasi oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Kemendes PDT) Republik Indonesia di Jakarta sejak sebulan yang lalu. Sedikitnya 16.800 desa yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia bergabung di Asosiasi Desa Sawit.

“Asosiasi Desa Sawit ini dibentuk secara nasional, membidangi semua urusan yang bentuknya dalam sektor sawit,” kata Pujianto dalam keterangan resmi MC Mukomuko dikutip Minggu (17/11).

Pujianto adalah satu-satunya kades yang mewakili Provinsi Bengkulu sebagai penggurus Asosiasi Desa Sawit tingkat nasional. 

"Pelantikan pengurus Asosiasi Desa Sawit kemungkinan dilaksanakan antara tanggal 20 sampai 25 Desember 2023 di Kantor Kemendes PDT," ungkapnya.

Setelah pengurus pusat dikukuhkan, katanya, maka akan dilakukan pembentukan korwil dan korcam di seluruh provinsi penghasil sawit. "Nanti juga akan dibentuk penggurus Asosiasi Desa Wisata di seluruh desa di Indonesia," bebernya.

Ia mengatakan, Asosiasi Desa Sawit mengusung  banyak program, salah satunya menggagas harga eceran tertinggi (HET) tandan buah segar (TBS) sawit. "Harga sawit dikompakkan dan disetarakan seluruh Indonesia," tandasnya.

“Selama ini kita tidak tahu harga HET di tingkat nasional berapa dan di daerah berapa. Harganya berbeda-beda,” sambungnya.

Program lainnya adalah pabrik CPO mini di setiap kecamatan sehingga buah sawit dari masyarakat langsung dijemput dan harganya bisa tinggi. "Sehingga masyarakat tidak terima harga sawit terlalu rendah. Kalau punya pabrik CPO mini, kita tidak lagi berpedoman dengan harga sawit orang asing," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :