https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Dua Wilayah Riau Alami Inflasi hingga 0,27 Persen

Dua Wilayah Riau Alami Inflasi hingga 0,27 Persen

Ilustrasi inflasi. Net


Pekanbaru, Elaeis.co - Berdasarkan pemaparan Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat dua wilayah yang mengalami inflasi (kenaikan perekonomian) pada Juli 2021. Tercatat inflasi tersebut menyentuh angka 0,27 persen di bandingkan Juni 2021 lalu.

Dua wilayah tersebut dikatakan Kepala BPS Riau Misfaruddin yakni Kota Pekanbaru dan Dumai. Sedangkan kabupaten Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,10 persen. 

Dari data itu artinya ada peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,62 pada Juni 2021 menjadi 105,91 pada Juli 2021. Sementara tingkat Inflasi tahun

Kalender sebesar 0,71 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun/ Year on Year sebesar 2,21 persen.

"Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran," terangnya kepada elaeis.co Senin (2/8).

Ia merinci sembilan indeks kelompok pengeluaran itu adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,51 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,45 persen.

Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,28 persen. Lalu, kelompok pendidikan sebesar 0,22 persen.

Untuk kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen. Sedangkan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,11 persen. Dari kelompok transportasi sebesar 0,07 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. 

Kendati demikian terdapat kelompok yang mengalami deflasi. Seperti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pakaian dan alas kaki relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. 

"Ada beberapa komoditas yang turut andil dalam kenaikan harga pada Juli 2021. Diantaranya yakni cabai merah, sewa rumah, cabai rawit, daging sapi, ikan nila, jengkol, bawang merah, ikan asin teri, dan sebagainya," paparnya.

Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga yakni ayam hidup, daging ayam ras, emas perhiasan, minyak goreng, tomat, ikan tongkol, dan sebagainya.

Untuk diketahui, dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 13 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,62 persen. Kemudian diikut oleh Kota Gunungsitoli sebesar 0,52 persen dan Kota Batam sebesar 0,45 persen. 

Sementara itu deflasi terjadi di 11 kota. Dimana deflasi tertinggi yaitu di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,32 persen, diikuti Kota Jambi sebesar 0,21 persen dan Kota Banda Acehsebesar 0,14 persen.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :