Jambi, elaeis.co - Ekspor Minyak Sawit Mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia masih tersendat. Dicabutnya larangan ekspor CPO nyatanya tidak serta merta membuat ekspor langsung berjalan normal seperti sebelumnya.

Menurut Ketua Gapki Jambi, Tidar Bagaskara, larangan ekspor CPO di bulan April dan Mei lalu menyisakan dampak buruk.

"Kontrak-kontrak ekspor berantakan, pembeli CPO pun beralih pada komoditas lain, belum lagi kesulitan transporter (pengangkut)," katanya.

Menurutnya, dibutuhkan tenaga dan waktu ekstra untuk merajut kembali hubungan dengan transporter maupun pembeli CPO di luar negeri.

“Kami baru saja membahas soal ini dengan Gapki Pusat di Jakarta bersama beberapa asosiasi lainnya serta pemerintah sebagai regulator. Mudah-mudahan saja situasi segera pulih,” tukasnya.

“Kalau analisa kami, diperkirakan pertengahan Juli nanti sudah mulai stabil. Masih butuh waktu karena kami juga harus mencari transporter-transpoter lain,” tuturnya.