Berita / Nasional /
Kembangkan SDM Sawit, BPDPKS Teken Perjanjian Kerja Sama dengan 24 Lembaga
Jakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk periode penetapan Tahun 2023.
Penandatangan perjanjian ini dilakukan bersama 13 Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan 11 Lembaga Penyelenggara Pelatihan.
Lembaga Penyelenggara Pendidikan itu yakni Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Politeknik LPP Yogyakarta, Institut Teknologi Sawit Indonesia, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Politeknik Kampar, Universitas Prima Indonesia, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, Politeknik ATI Padang, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan, Politeknik Aceh, Institut Pertanian Stiper, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, dan Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan.
Sedangkan Lembaga Penyelenggara Pelatihan yaitu: PT. LPP Agro Nusantara, PT. Global Scholarship Service (IPB Training), Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), PT. Best Planter Indonesia, PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Balai Pelatihan Pertanian Jambi, PT. Citra Widya Education, PT. Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), PT. Iskol Agridaya Internasional, dan PT. Daya Guna Lestari.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman telah menyetujui dukungan pendanaan kepada 13 Lembaga Pendidikan yang dilakukan multiyear mulai dari Program D1, D2, D3, D4 dan S1 dengan nilai kerja sama mencapai Rp 313,9 milyar untuk jumlah penerima beasiswa sebanyak 2.000 orang. Sedangkan dukungan pendanaan kerja sama dengan 11 Lembaga Pelatihan dilakukan dengan nilai kerja sama mencapai Rp 46,5 milyar untuk jumlah peserta pelatihan sebanyak 3.241 orang.
"Program Pengembangan SDM menjadi program yang penting dalam mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Pengembangan SDM merupakan tonggak utama dalam mewujudkan sawit yang sustainable, sehingga merupakan salah satu program yang menjadi fokus dalam rencana strategis BPDPKS disamping program-program lainnya dalam mengintegrasikan pengembangan sektor kelapa sawit dari hulu sampai dengan hilir," jelas Eddy melalui keterangan resmi BPDPKS, Rabu (2/8).
Di sektor hulu, selain program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit, program strategis lainnya adalah peremajaan sawit rakyat (PSR), bantuan sarana dan prasarana (sarpras). Sedangkan di sektor hilir adalah program Penelitian dan Pengembangan, Program Biodiesel, dan promosi serta advokasi kelapa sawit.
Menurutnya, tantangan dalam mewujudkan target nasional tahun 2030 untuk menggapai target produktifitas CPO sebesar 60juta ton cukup berat, diperlukan pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dengan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme, kemandirian, berdaya saing, kemampuan teknis, manajerial dan kewirausahaan.
"Melalui program pengembangan SDM PKS ini diharapkan dapat menyiapkan SDM unggul yang dapat meningkatkan kesejahteraan pekebun kelapa sawit pada khususnya dan meningkatkan industri perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit Indonesia pada umumnya," tukasnya.
Pemerintah melalui BPDPKS telah berkontribusi dalam pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit melalui dua program yaitu program Pendidikan dan Program Pelatihan. Program pendidikan (Beasiswa) telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Pada saat itu BPDPKS bekerjasama hanya dengan 3 Lembaga Pendidikan, yaitu INSTIPER, Politeknik Kelapa Sawit CWE dan LPP untuk program D1 dan D3.
Seiringnya berjalannya waktu, Program Pendidikan yang dilaksanakan berkembang semakin baik, dimana pada tahun 2019 mulai dibuka program pendidikan Diploma 4 (D4) dan tahun 2022 mulai dibuka program pendidikan sarjana terapan (S1). Adapun Lembaga Pendidikan yang bekerjasama dengan BPDPKS juga bertambah pada tahun 2023 menjadi 13 Lembaga Pendidikan.
Sedangkan untuk program pelatihan sejak tahun 2015, BPDPKS telah melaksanakan program pelatihan bagi petani kelapa sawit, guru dan siswa Pertanian/Perkebunan Kelapa Sawit yang bekerjasama dengan Asosisasi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia dan lembaga pendidikan dan pelatihan. Sejak tahun 2021 pelaksanaan program pelatihan dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari Dirjen Perkebunan dan telah dilaksanakan 17 jenis pelatihan mulai dari pelatihan teknis, manajerial, kepemimpinan dan kewirausahaan.
Realisasi penyaluran dana untuk program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2023 mencapai sebesar Rp 365 milyar. Nilai realisasi penyaluran dana ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahun. Pada tahun 2022 realisasi penyaluran dana pengembangan SDM sebesar Rp 97,6 milyar meningkat cukup besar jika dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 67,4 milyar.
"Adapun jumlah penerima manfaat program pengembangan SDM sampai dengan 2023 adalah sebanyak 12.496 orang peserta pelatihan dan penerima beasiswa sebanyak 4.265 orang. Program pelatihan ini telah dilakukan hampir di seluruh propinsi/wilayah kelapa sawit di Indonesia," sebutnya.
"BPDPKS terus dan akan selalu berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam rangka peningkatan keterampilan dan pengetahuan serta kompetensi SDM Perkebunan Kelapa Sawit dan terus melakukan upaya-upaya untuk perbaikan pelayanan bagi stakeholders sehingga tujuan pengembangan industri kelapa sawit nasional dapat tercapai," imbuhnya.
Komentar Via Facebook :