Jakarta, Elaeis.co - Ketersediaan benih dan bibit sawit berkualitas, unggul, dan tersertifikasi, bagi para petani sawit harus mendapat perhatian serius dari asosiasi petani.

Hendra Sipayung, pegiat di lembaga Gamal's Institute, menyebutkan, tidak semua petani sanggup memesan benih unggul dalam jumlah banyak. Sayangnya, petani yang memesan benih sedikit tidak jarang mendapat layanan yang berbeda dengan yang memesan dalam jumlah banyak.

"Di sinilah asosiasi harus hadir. Bagaimana supaya semua petani dapat sosialisasi dan edukasi soal penggunaan benih dan bibit unggul dari para produsen sawit yang resmi, meski benih yang dipesan jumlahnya tidak banyak," katanya kepada elaeis.co.

Dia menekankan, organisasi atau asosiasi petani sawit harus mengambil peran aktif guna memastikan kehadiran para produsen benih benar-benar dirasakan oleh para petani sawit.

"Karena itu, saran saya, asosiasi atau organisasi petani sawit silahkan membuat survei ke para petani yang menjadi anggotanya. Tanyakan produsen benih mana yang memberikan edukasi dan pelayanan purnajual yang baik kepada petani," tukasnya.

"Ditanya juga apakah para petani sawit dilayani dengan baik saat jumlah kecambah yang dipesan ke produsen di bawah 500 biji," tambahnya.

Hasil survei berdasarkan jawaban para petani, katanya, harus diekspos ke media massa agar menjadi bahan evaluasi bagi produsen sawit.

"Itu perlu, agar para produsen benih jangan hanya mementingkan penjualan namun mengabaikan edukasi ke konsumennya, yakni petani sawit," tandasnya.

"Saya berharap asosiasi atau organisasi petani sawit serius menangani hal ini. Jangan sampai asosiasi petani sawit malah jadi marketing benih," pungkasnya.