Jakarta, elaeis.co - Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal satu tahun terakhir terbilang mentereng. Ini tidak terlepas dari lanjutnya ekspor Indonesia.

Dilansir dari Reuters, Jumat (4/11), Indonesia telah menikmati lanjutnya ekspor selama lebih dari setahun karena kenaikan harga komoditas.

Negara yang kaya sumber daya alam ini surplus USD39,9 miliar di sembilan bulan terakhir tahun 2022, dan telah memecahkan rekor tahun 2006 yang kala itu surplus setahun penuh USD39,7 miliar.

Bahkan, tahun ini Indonesia terbilang lebih baik dari pada negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam mengatasi siklus pengetatan suku bunga Federal Reserve AS.

Pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia pada kuartal kedua 2022 juga terbilang kuat, yakni sebesar 5,44%. Angka ini lebih baik dibanding tahun lalu, dan diperkirakan akan tumbuh 5,89% pada kuartal terakhir.

Bahkan, perkiraan dari 18 ekonom dalam jajak pendapat menyambut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir berkisar antara 5,23% hingga 7,50%.

"Kami memperkirakan pertumbuhan akan meningkat karena basis statistik pada kuartal ketiga tahun 2021 lalu rendah. Dibukanya kembali kebijakan ekspor mendorong peningkatan ekonomi Indonesia," kata Shivaan Tandon, Ekonom Asia.

Kendati begitu, walau kecil kemungkinan terjadi, Shivaan memprediksi, secara kuartal-ke-kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melambat pada kuartal kedua dari 3,72% menjadi 1,62%.