Rengat, elaeis.co - Sejumlah masyarakat mengaku program di era Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto mampu mendongkrak perekonomiannya ke tingkat yang lebih dari cukup.

Mereka yang dulunya menggantungkan hidup dari subsidi yang diberi oleh pemerintah, kini telah memiliki sumber ekonomi keluarga yang bisa diandalkan, yaitu perkebunan kelapa sawit.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sugianto, warga transmigrasi dari Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

"Zaman presiden pak Harto, rakyat diberi lahan pertanian, diberi perumahan, dan menjamin kebutuhan hidup selama 2 tahun. Hasilnya sekarang bisa dirasakan, petani punya kebun kelapa sawit," terangnya kepada elaeis.co, Kamis (12/10).

Lelaki 45 tahun itu menjelaskan, hasil dari penjualan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bisa mensejahterakan keluarga. Kemudian dapat membeli mobil dan sepeda motor, padahal mereka dulu dipandang sebelah mata karena kehidupan masih bergantung pada bantuan pemerintah.

"Hasil dari kecerdasan pak Harto dapat mengubah petani sejahtera dan keluar dari status miskin ekstrim. Pemerataan pembangunan serta memperkukuh persatuan dan kesatuan terbukti saat ini," pungkasnya.

Dia berkisah, yang awalnya luasan lahan dua hektar, kini luasan kebun kelapa sawit Sugianto bertambah dan dapat menopang kebutuhan sehari-hari serta menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi (kuliah).

Anak sulung Sugianto, Indra Abimanyu, S.Pd, telah bekerja sebagai guru di SMAN 1 Sungai Lalak, Indragiri Hulu, alumni UIR Pekanbaru. Sedangkan Elfida Candra Agustin (anak kedua), masih kuliah di sekolah tinggi kesehatan Pekanbaru.

"Jadi pada intinya, mengubah komoditas yang sebelumnya petani holtikultura menjadi pekebun kelapa sawit dapat keluar dari kemiskinan berkat kerja keras," ungkapnya.