Berita / Sumatera /
Petani Pasrah, Hasil Kebun Tak Mampu Ditampung PKS di Dharmasraya
Padang, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), saat ini hanya bisa pasrah. Padahal seharusnya petani sumringah lantaran saat ini adalah momen panen raya.
Namun apa boleh buat, kata Ketua DPD Apkasindo Dharmasraya, Jon, petani hanya kembali gigit jari. Sebab pabrik kelapa sawit yang ada di wilayahnya tidak mampu menampung hasil kebun petani yang saat ini produksinya melimpah.
"Saat ini panen raya, tapi petani justru bingung karena tidak ada PKS yang mampu membeli hasil kebun sekaligus," ujarnya kepada elaeis.co, Rabu (12/7).
Diceritakannya, di Dharmasraya hanya ada dua PKS yang beroperasi. Dimana kapasitasnya hanya 30 ton/jam. Sedangkan luas kebun kelapa sawit di wilayah itu mencapai 90.000 hektar. Sehingga hasil produksi kebun tidak tertampung.
"Ini yang menjadi permasalahan. Apalagi dua tahun ke depan, mungkin lebih parah, bisa-bisa hasil kebun petani busuk tidak terjual," ujarnya.
Akibat batas penampungan itu, akhirnya hasil kebun petani harus mengantri. Bahkan sampai 2 atau 3 hari berada di mobil angkutan menunggu pembongkaran.
"Dengan begitu maka kualitas kelapa sawit petani menurun. Sehingga PKS justru membelinya dengan harga murah. Yakni hanya Rp1.900/kg," paparnya.
Harga itu lebih rendah sampai Rp600/kg dibandingkan harga penetapan yang saat ini mencapai Rp 2450/kg. Untuk itu Jon berharap pemerintah segera mencari investor untuk mendirikan kebun kelapa sawit di wilayahnya.
"Atau paling tidak berikan kesempatan petani untuk mendirikan PKS mandiri," tandasnya.
Komentar Via Facebook :