Jakarta, Elaeis.co - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sentuh rekor harga tertinggi. Kenaikan harga CPO dipicu oleh penurunan  produksi CPO di Indonesia dan Malaysia akibat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

Dikutip Kontan dari Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman Oktober 2021 di Malaysia Derivates Exchange turun 1,88% ke RM 4.331 per ton. Koreksi harga terjadi setelah sehari sebelumnya CPO menyentuh harga rekor tertingginya di RM 4.422 per ton. 

Ibrahim Assuabi, Direktur TRFX Garuda Berjangka mengatakan, pembatasan kegiatan ekonomi di Indonesia dan Malaysia karena kasus positif Covid-19 yang melonjak membuat produksi CPO menurun. Sementara, permintaan CPO terus meningkat dan akhirnya membuat harga CPO terus naik.

“Lockdown di Indonesia dan Malaysia membuat pengusaha perkebunan harus mengalami penurunan produksi di saat permintaan CPO sedang tinggi,” jelasnya.

Mengutip Reuters, permintaan CPO masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari ekspor Malaysia sepanjang semester I-2021 yang naik 3,8% menjadi 682.426 ton.

Di sisi lain, Ibrahim mengamati, lockdown yang memaksa masyarakat harus beraktivitas di rumah, juga meningkatkan kebutuhan terhadap produk turunan CPO. 

Pasokan CPO di pasar global juga cenderung menipis, seiring kebutuhan Indonesia melakukan produksi biodiesel (B30). Ibrahim bilang, kebutuhan B30 di Indonesia bisa memakan 30% dari pasokan CPO secara global. Alhasil, ekspor CPO dari Indonesia pun berkurang. 

Jika pandemi belum juga mereda dan Indonesia serta Malaysia tidak kunjung memperlonggar pembatasan, Ibrahim memproyeksikan harga CPO berpotensi tembus RM 5.000 per ton. 

Dia pun memproyeksikan harga CPO baru turun bila Indonesia dan Malaysia kembali membuka kegiatan ekonomi mereka.