Berita / Nusantara /
Saat Apkasindo Sukses Jadi 'Biro Jodoh'
Jakarta, elaeis.co - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) nampak makin mesra dengan petani binaannya meski sudah memasuki ke periode kedua tanaman kebun.
Kemesraan itu kelihatan dari cara SMART memperlakukan binaannya saat berkunjung ke markas besar SMART di kawasan Jalan Thamrin Jakarta maupun saat penandatanganan perjanjian kerjasama kemitraan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi di Jakarta, Selasa (9/3).
Dari total 18.214 hektar yang menjadi objek penandatanganan kemitraan, 15.106 hektar nya justru kemitraan SMART dengan 14 kelembagaan petani yang tersebar di Riau dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Di Riau, anak perusahaan SMART, PT. Buana Wira Lestari Mas, Ramajaya Pramukti dan PT. Meganusa Intisawit melanjutkan kebersamaan dengan 12 kelembagaan petani. Luas lahannya mencapai 7.907 hektar.
Di Kalsel, PT Tapian Nadenggan dan Sinar Kencana Inti Perkasa bersama-sama menggandeng KUD Gajah Mada. Di sana total lahannya seluas 7.209 hektar.
Selain SMART, ada juga PTPN VI Jambi dengan 4 Koperasi Unit Desa (KUD). Luas lahan kemitraan itu mencapai 4000 hektar.
Dhanny Irwan, Plasma Controller SMART Kalsel cerita bahwa sebelumnya SMART sudah intens melakukan pembinaan kepada petani melalui program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA).
Lantas di periode kedua ini kebersamaan itu akan lebih intens lagi. Begitulah cara SMART untuk ikut menyukseskan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan meningkatkan produksi serta produktifitas petani.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Ekonomi, Musdhalifah Machmud, Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono dan Sekjen DPP Apkasindo, Rino Afrino, menjadi saksi dalam penandatanganan itu.
Bagi Heru, kesepahaman yang baru diteken tadi menjadi semacam pemicu semangat untuk menggeber PSR yang tahun ini ditargetkan 180 ribu hektar.
Target itu kata Heru tergolong berat. Sebab tahun lalu saja target yang kesampaian hanya 90 ribu hektar.
Tapi setelah menengok penandatanganan kemitraan itu, "Kami semakin semangat dan yakin, apalagi setelah bersinergi dengan Apkasindo," katanya.
Eddy Abdurrachman menganggap kalau PSR adalah salah satu kunci keberhasilan sawit berkelanjutan. Jadi, kalau petani dimitrakan dengan perusahaan-perusahaan berpengalaman, tentu tingkat keberhasilan program PSR itu akan lebih tinggi.
Eddy yakin PSR tahun ini akan bisa bergerak kencang. Selain lantaran swasta besar sudah turut membantu, perusahaan juga berkolaborasi dengan semua asosiasi perkelapasawitan, khususnya Apkasindo.
"Saya tagih nih tekad GAPKI bahwa tahun ini kemitraan menjadi program utamanya," kata Eddy sambil menengok Joko.
Joko sendiri tak menampik tekad yang dibikin GAPKI itu. Bagi Vice Presiden Astra Agro Lestari ini, kemitraanlah yang ditunggu-tunggu selama ini.
"Dari tahun lalu sebenarnya kami sudah ingin PSR ini dipercepat dan kemitraan sudah kita mulai sejak 2016 lalu. Hanya saja kita musti lebih kencang lagi lantaran target yang dibikin sangat besar, 180 ribu hektar pertahun. Penandatanganan kemitraan ini sebenarnya menjadi awal," katanya.
GAPKI sendiri kata Joko akan terus mencari model kemitraan yang pas demi mencapai target tadi. "Mudah-mudahan acara hari ini bisa "memantik" perusahaan lain untuk ikut membangun kemitraan," dia berharap.
Agar semakin semangat, Joko kemudian mengusulkan supaya setiap penekenan kemitraan dilakukan di Kemenko Ekonomi.
"Forum PSR juga musti ada dan kita juga sangat berharap peran kepala daerah. Sebab peran itu sangat sentral untuk menyukseskan PSR ini," katanya.
Di sisi lain, DPP Apkasindo sendiri mengacungkan jempol kepada SMART yang telah punya inisiatif besar menjaga dan membangun kemitraan dengan petani.
Gulat menyebut, konsep kemitraan yang ditawarkan Apkasindo adalah 'New Model', Kemitraan Setara. Apkasindo semacam biro jodohlah dan yang baru berhasil dijodohkan kembali adalah seperti yang ditandatangani hari ini.
"Ini merupakan sejarah, sekali pukul langsung 10?ri target PSR tahun ini. Kalau 10 kali acara kayak begini dilakukan dan hasil tiap acara 18 ribu hektar, amanlah target tahun ini," ujar Gulat.
"Ini semua sebagai wujud komitmen tinggi Apkasindo akan perlunya kemitraan setara. Yang pasti, SMART, Paya Pinang dan PTPN VI Jambi sudah selangkah di depan ketimbang korporasi lain," Gulat berterus terang.
Terkait penandatanganan kemitraan itu kata Gulat, "Sebenarnya hari ini ada tiga tempat penekenan kemitraan petani mitra binaan Apkasindo yang merupakan petani plasma. Selain di sini (Kemenko Ekonomi), hal yang sama juga dilakukan di Sekretariat DPP Apkasindo di Jakarta dan di Pekanbaru. Alhamdulillah ini semua berkat kebersamaan yang sudah terbangun antara Apkasindo dan GAPKI," ujar Gulat.
Terkait PSR tadi, Musdhalifah mengingatkan bahwa apapun itu, sawit berkelanjutan tetap harus menjadi prioritas.
"Saya minta Direktur Tanaman Tahunan terus semangat. Apapun masalah yang ada, segera didiskusikan. Kemenko akan terus memback-up agar program PSR ini sukses," katanya.
Komentar Via Facebook :