Berita / Sumatera /
Sertifikat ISPO Diraih Perusahaan Sawit ini Lebih Awal
Jakarta, Elaeis.co - Salah satu perkebunan milik IMC Plantations yang dikelola PT Hanuraba Sawit Kencana (HSK) mendapat Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi PT TAFA Sertifikasi Indonesia. Pencapaian ini lebih cepat dari perkiraan, PT HSK sebelumnya menargetkan Sertifikat ISPO diperoleh pada tahun 2022.
PT HSK merupakan perkebunan kelapa sawit seluas 3.072 hektar yang beroperasi sejak tahun 2009 di Desa Manggar Jaya, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kegiatan utama perusahaan ini meliputi pengelolaan kebun inti dan plasma kelapa sawit dengan produk utama tandan buah segar (TBS).
Dengan diperolehnya Sertifikat ISPO ini, berarti perkebunan HSK telah menerapkan prinsip dan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 11 Tahun 2015 tentang Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan. Pencapaian ini juga sesuai dengan visi dan misi HSK yakni menjadi perusahaan yang berkinerja tinggi, fokus kepada sumberdaya manusia sehingga terwujud perkebunan yang berkelanjutan dalam proses dan pertumbuhan usaha.
Untuk mendapatkan sertifikat ini, perusahaan melewati proses yang cukup panjang dan tidak mudah. Persyaratan administrasi dan perizinan dilengkap sejak tahun 2019. Perusahaan juga menerapkan tata kelola perkebunan yang baik serta menerapkan prinsip dan kriteria yang disyaratkan ISPO. Pengawasan (audit) dilakukan oleh pemerintah daerah dan lembaga sertifikasi untuk mengecek apakah kewajiban sudah dijalankan dengan baik dan tidak ada pelanggaran dalam prakteknya.
Direktur Utama IMC Plantations Hari Witono mengapresiasi Tim HSK atas kerja keras dan semangat untuk mendapatkan sertifikat ISPO ini.
“IMC Plantations terus berkomitmen dalam menerapkan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan mengacu pada prinsip dan kriteria ISPO,” katanya, dikutip Swa.co.id.
Menurutnya, capaian yang diperoleh HSK merupakan awal yang baik dan harus diikuti oleh unit usaha lainnya.
“Diharapkan di tahun berikutnya perkebunan IMC Plantations lainnya yang telah memulai proses sertifikasi juga bisa segera mendapatkan sertifikat ISPO sebagai bentuk komitmen perusahaan mewujudkan kelestarian ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sejalan dengan upaya PBB mengampanyekan sustainability dengan bersandar pada 3 pilar yaitu Profit, People, dan Planet,” tukasnya.
IMC Plantations didirikan tahun 2009 dan saat ini mengelola empat perkebunan kelapa sawit dengan total luas lahan 11.685 hektar. Kegiatan utama perusahaan ini adalah membudidayakan tanaman kelapa sawit dan menghasilkan TBS sebagai bahan baku Crude Palm Oil (CPO).
Komentar Via Facebook :