Jakarta, Elaeis.co - Ketua Bidang Komunikasi GAPKI, Tofan Mahdi mengatakan, minyak sawit sangat berkontribusi terhadap devisa negara. Apalagi saat ini harga sawit terus merangkak naik, hingga akhirnya sumbangan devisa ekspor minyak sawit di tahun 2021 mencapai sekitar USD30 miliar atau sekitar Rp429,7 triliun.

"Jadi, diperkirakan tahun ini sumbangan devisa ekspor minyak sawit mencapai USD30 miliar. Angka itu naik dibanding tahun lalu USD22,9 miliar," kata Tofan dalam Market Review IDX Channel yang dilihat Elaeis.co, Senin (13/12).

Tofan juga memprediksi kenaikan harga sawit akan bertahan lama dan ini akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha sawit dan pemerintah.

Dia menyebut, ada banyak faktor yang membikin harga sawit bertahan di level tinggi. Salah satunya permintaan minyak sawit sangat tinggi saat ini.

"Karena permintaan sangat tinggi, tentu berdampak pada harga bahan bakunya. Selain itu, strategi-strategi yang dilakukan pemerintah juga berpengaruh atas kenaikan sawit. Misalnya strategi merencanakan program mandatori biodiesel yang sekarang mencapai 30% itu. Dengan dilakukannya hal itu, secara signifikan meningkatkan permintaan minyak sawit di pasar domestik," pungkasnya.