Inhil, Elaeis.co - Jika tidak ada aral melintang, program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tahun ini bakal mencapai terget. 

Tahun ini, jatah PSR yang diberikan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian ke Negeri Seribu Parit tersebut seluas 800 hektare.

Angka itu sebetulnya jauh dibanding yang diberikan tahun lalu seluas 2.000 hektare. Terjadi penurunan ini disebabkan karena tahun lalu peminat program PSR kurang di sana.

Kepala Dinas Perkebunan Inhil, Sirajuddin mengatakan, hingga Oktober ini total sekitar 600 hektare kebun kelapa sawit mengajukan dana replanting ke BPDPKS. 

"Untuk tiga kelompok dengan luas 240 hektare, berkasnya sudah kita kirim ke Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Selanjutnya tinggal tahapan verifikasi lagi. Sedangkan data kelompok yang akan menyusul sekitar 360 hektare. Yang 360 hektare ini masih proses pendataan tingkat daerah," kata Sirajuddin kepada Elaeis.co, Rabu (20/10).

Dia juga mengaku, untuk mempercepat pelaksanaan PSR ini, pihaknya menggandeng Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk mendata petani sawit.

Sebab, menurutnya yang mengetahui persis kebutuhan petani untuk mengambil dana di BPDPKS adalah asosiasi binaan.

"Bukan dinas, kalau dinas tak sanggup, cuman bersinergi kan lebih bagus, kamipun bisa mengerjakan tugas lain," kata dia.