Surabaya, elaeis.co – Dari delapan kota indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur (jatim), seluruhnya tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep, mencapai 1.04 persen, dan terendah di Kota Probolinggo, sebesar 0,52 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS Jatim), Dadang Hardiwan, mengatakan, inflasi terjadi karena kenaikan harga secara umum yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

“Dari 11 kelompok pengeluaran, 10 diantaranya mengalami inflasi,” jelasnya dalam keterangan resmi BPS Jatim.

Kabar baiknya, 10 komoditas tercatat mengalami deflasi di Jatim pada Juli 2022. Masing-masing minyak goreng, tongkol diawetkan, emas perhiasan, bayam, pisang, bawang putih, kelapa, susu bubuk untuk balita, jagung manis, dan telur ayam ras.

“Minyak goreng merupakan komoditas yang menjadi penyumbang deflasi terbesar di Jawa Timur dengan persentase perubahan penurunan harga sebesar 6,60 persen dan andil terhadap deflasi sebesar 0,07 persen,” ungkapnya.

Tongkol diawetkan tercatat mengalami penurunan harga sebesar 12,22 persen dan andil 0,02 persen, emas perhiasan turun sebesar 1,58 persen dan andil 0,02 persen, bayam turun sebesar 7,13 persen dan andil 0,01 persen, sementara harga pisang turun 2,61 persen dan andil 0,01 persen.

Harga bawang putih mengalami penurunan sebesar 2,52 persen dan andil 0,01 persen, kelapa turun harga sebesar 4,5 persen dan andil 0,00 persen, susu bubuk untuk balita turun 0,57 persen dan andil 0,00 persen, jagung manis turun harga sebesar 4,71 persen dan andil 0,00 persen, sedangkan telur ayam ras mengalami penurunan harga sebesar 0,53 persen dan andil 0,00 persen.