Bengkulu, elaeis.co - Industri sawit memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional, memutar roda perekonomian, menciptakan multiplier effect. Agar berkelanjutan, pemerintah melakukan berbagai upaya salah satunya Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, PSR merupakan salah satu Program Strategis Nasional sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit tanpa melakukan perluasan lahan.

"Program PSR juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat di desa. Karena saat program ini jalan, maka petani akan membutuhkan bantuan orang lain di setiap tahapan pengerjaan," katanya, kemarin.

Menurutnya, mulai dari proses penumbangan, tanam, hingga panen, akan membutuhkan banyak orang. Petani tidak akan mampu mengerjakan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain atau pekerja.

"Jadi tidak hanya pada saat awal PSR, tapi juga setelah sawit berbuah, tetap saja butuh tenaga kerja," tuturnya.

Itu sebabnya dia meminta kepada seluruh pihak untuk mendukung sektor perkebunan kelapa sawit mengingat pentingnya peran komoditas ini bagi perekonomian Indonesia.

"Peran perkebunan rakyat tidak bisa lagi dipandang sebelah mata, ikut menyumbang devisa yang sangat besar bagi negara," sebutnya.

Ia juga berharap lebih banyak petani di Bengkulu yang mengikuti program PSR karena dampaknya akan cukup besar bagi roda perekonomian desa.

"PSR itu tidak hanya menguntungkan petani, tetapi masyarakat di sana juga nanti akan ikut merasakan karena dana PSR sebesar Rp 30 juta per hektare mengalir ke desa itu," tutupnya.