Jakarta, elaeis.co - Sebetulanya, cerita soal kenaikan nilai hibah dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta per hektar, itu sudah lama, sejak setahun lalu. 

Malah, usulan itu sempat dibahas bersama. Entah pada rapat lintas stakeholder di Kementerian Pertanian, maupun di pertemuan resmi lainnya. 

Hanya saja, cerita usulan ini belakangan meredup. Tak jelas apa musababnya. 

Namun jelang siang tadi, cerita kenaikan nilai hibah ini mencuat lagi, persis saat Direktur Jenderal Perkebunan, Andy Nur Alamsyah, memberikan sambutan pada acara 'Optimalisasi Lahan Melalui Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan' di Auditorium Kementerian Pertanian di kawasan Ragunan Jakarta.

Lelaki 48 tahun ini tidak spesifik menceritakan soal kenaikan angka dana hibah PSR itu. Tapi layar di belakangnya bercerita bahwa usulan kenaikan dana hibah tadi sudah sampai ke meja Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Di layar itu tertera bahwa kenaikan dana hibah yang diusulkan adalah Rp60 juta. Adapun rincian duit itu antara lain; Rp30 juta untuk P0, Rp7 juta untuk P1, Rp8 juta untuk P2, Rp10 juta untuk P3 dan Rp5 juta untuk tanaman sela.