https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Didorong Sawit, Surplus Neraca Perdagangan Pecahkan Rekor

Didorong Sawit, Surplus Neraca Perdagangan Pecahkan Rekor

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Kemenko Perekonomian


Jakarta, elaeis.co - Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 tercatat mengalami surplus dengan nilai mencapai US$5,09 miliar. Surplus neraca perdagangan telah berlangsung secara konsisten selama 26 bulan berturut-turut.

“Di tengah berbagai tantangan global yang terus berlangsung, kinerja impresif pada neraca perdagangan ini merupakan modal penting dalam menjaga stabilitas sektor eksternal Indonesia, khususnya melalui kapasitas cadangan devisa yang kuat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers baru-baru ini.

Menurutnya, kinerja neraca perdagangan sepanjang Semester I 2022 bahkan mencapai angka yang fantastis yakni sebesar US$24,89 miliar. Nilai ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah jika dibandingkan dengan surplus kumulatif secara periode semesteran.

Menurutnya, kembali dibukanya izin ekspor minyak sawit dan bahan bakunya menjadi penopang surplus neraca perdagangan pada bulan Juni 2022. Terbukti, minyak kelapa sawit merupakan kontributor utama surplus neraca perdagangan Indonesia dengan share sebesar 54% dari total surplus.

“Memperkuat kerja sama internasional, baik bilateral maupun multilateral melalui dialog dan koordinasi lintas negara menjadi salah satu kunci dalam mempertahankan surplus neraca perdagangan. Dari berbagai dialog tersebut akan terus digali berbagai produk andalan Indonesia untuk dipasarkan di negara-negara potensial,” ungkapnya.

Kerja sama ekonomi internasional yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Indonesia dengan negara-negara mitra dagang berhasil memberikan dampak positif terhadap konsistensi surplus neraca perdagangan Indonesia. Diantara negara-negara mitra dagang, surplus neraca perdagangan Indonesia terutama berasal dari India (US$1,90 miliar), Amerika Serikat (US$1,69 miliar) dan Filipina (US$1,16 miliar).

“Disamping mempererat kerja sama internasional, pemerintah juga terus mendorong peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi, khususnya dari sektor industri pengolahan. Sektor ini memberikan sumbangsih terbesar pada komoditas ekspor Indonesia yakni sebesar 70,01% dari total ekspor,” paparnya.

Nilai ekspor pada Juni 2022 sebesar US$26,09 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 40,68% yoy. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari sampai dengan Juni 2022 bahkan telah mencapai sebesar US$141,07 miliar atau tumbuh sebesar 37,11% ctc.

Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi pada Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar US$2.538,9 juta, terutama karena keran ekspor komoditas ini telah dibuka kembali.

 

Komentar Via Facebook :