Pasir Pangaraian, elaeis.co - Setelah mendapat laporan sebuah jembatan kayu di Desa Rantau Binuang Sakti Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, dirubuhkan oleh manajemen PT Perdana Inti Sawit Perkasa (PISP) II menggunakan excavator, Selasa (23/5) malam, keesokan harinya Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono langsung mendatangi lokasi.

Pihak perusahaan menduga jembatan di atas parit gajah itu menjadi akses keluar masuk pencuri brondolan ke kebun sawitnya. Namun di lokasi Budi justru menyaksikan bahwa jembatan itu sangat dibutuhkan anak dari Dusun Kasang Mindah, Desa Air Hitam, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir, yang hendak berangkat ke sekolah yang berada di Desa Kasang Mungkal, Kecamatan Bonai Darussalam, Rohul

Itu sebabnya dia ikut gotong royong bersama masyarakat membuat jembatan baru. Tak ayal ucapan terima kasih dan apresiasi mengalir dari masyarakat, wali murid, hingga para guru, atas penyelesaian pemblokiran jalan yang dilakukan oleh perusahaan.

“Terima kasih Pak Kapolres, kini anak-anak kami bisa kembali ke sekolah. Jembatan itu sudah diperbaiki sehingga masyarakat termasuk siswa dan para guru bisa kembali melewati jalan yang ada," ucapkan Rokayah (54), warga Rantau Binuang Sakti dengan nada haru

Budi sendiri berharap masyarakat dapat melaksanakan aktivitasnya kembali dengan normal. "Jembatan itu satu satunya akses penduduk serta keluarganya untuk beraktivitas sehari-hari baik itu untuk pergi ke sekolah, belanja, berobat, dan lain sebagainya,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa pemblokiran jembatan itu awalnya hanya karena dicurigai sering dijadikan akses pencurian brondolan sawit. "Warga sempat marah, bahkan semalam hampir menyerang PT PISP 2," ungkapnya.

Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak PT PISP 2 dan mengingatkan agar tidak merusak jembatan yang baru dibuat. "Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," tagasnya.

"Untuk dugaan masalah pencurian brondolan, akan dimediasikan bagaimana cara terbaik agar masyarakat dan pihak perusahaan sama sama nyaman,” pungkasnya.