https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Dolomit Dilarang Diaplikasikan Bersamaan dengan Pupuk Lain, ini Bahayanya

Dolomit Dilarang Diaplikasikan Bersamaan dengan Pupuk Lain, ini Bahayanya

Petani menebar dolomit untuk menetralkan keasaman tanah. foto: terajufoundation.org


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu disarankan memprioritaskan penggunaan dolomit sebelum pupuk lainnya agar pemupukan pada tanaman kelapa sawit menjadi maksimal.

Pakar pertanian Bengkulu, Prof Dr Zainal Muktamar mengatakan, kapur pertanian atau dolomit diberikan ke tanaman kelapa sawit dengan tujuan untuk menetralkan keasaman (pH) tanah. "Bila pH tanah mencapai 4,5 dan ingin dinetralkan menjadi 6, maka tanah di sekitar tanaman kelapa sawit harus diberi dolomit," kata Zainal, kemarin.

Menurutnya, pemberian dolomit dilakukan minimal 40 hari sebelum pemupukan. Jika pemberian dolomit dilakukan secara bersamaan dengan pupuk seperti NPK dan Urea, maka akan terjadi reaksi antara kapur dengan pupuk tersebut.

"Jadi jangan sekali-kali memupuk dolomit bersamaan dengan pupuk organik dan kimia, bukannya memperbaiki kesuburan tanah tapi malah merusaknya," ujarnya.

Ia menyebutkan, dosis penggunaan dolomit tergantung dari pH tanah. Jika pH tanah 4,5 dan ingin dinetralkan menjadi 6, maka petani membutuhkan kurang lebih 5,23 ton dolomit untuk lahan seluas 1 hektare.

"Kemudian untuk pemberian pupuk dolomit berikutnya, bisa dilakukan pada tahun berikutnya," tuturnya.

Menurutnya, untuk menetralisir tanah yang bersifat basa tidak semudah mengubah yang asam. Salah satu cara yang bisa anda lakukan yaitu dengan menambahkan sulfur atau belerang.

"Pemberian pupuk organik juga bisa membantu menormalkan pH tanah baik dari basa ke netral maupun dari asam ke netral. Atau setidaknya mendekati netral. Akan tetapi perlu diingat bahwa proses penetralan pH sifatnya tidak mudah, biasanya butuh proses," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :