Jakarta, Elaeis.co - Petani kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil sumringah, harga tandan buah segar (TBS) cetak rekor di daerah itu sejak satu dasawarsa terakhir. 

Per kilo di tingkat petani dihargai sekitar Rp 1.850/kg, sementara di pabrik kelapa sawit (PKS) di atas Rp 2.000/kg. Sebelumnya paling mahal di tingkat petani berada di kisaran Rp 1.750 per kilo. 

Mahalnya harga tandan buah kelapa sawit membuat petani semangat memanen. Apalagi produksi buah sedang normal.

Selain TBS, petani juga mengumpulkan biji sawit (berondolan) yang lepas dari tandannya. Petani merasa sayang, walau sebiji yang jatuh tetap dipungut karena laku dijual.

"Biasanya harga sawit mahal ketika sedang trek. Ini panen buah normal, tapi mahal," kata Andi, petani sawit di kawasan Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, dikutip Serambinews.com.

Untuk diketahui sawit merupakan komoditas unggulan di Aceh Singkil. Penduduk di Kabupaten itu lebih 70 persen menggantungkan hidup dari sawit. 

Perkebunan kelapa sawit rakyat yang telah produktif lebih dari 30 ribu hektar yang tersebar di delapan dari sebelas kecamatan di Aceh Singkil. 

Masing-masing Kecamatan Singkil, Singkil Utara, Gunung Meriah, Simpang Kanan, Danau Paris, Suro, Singkohor dan Kecamatan Kota Baharu.

Komoditas andalan tanah Sekata Sepekat itu ditampung oleh delapan PKS. Sehingga perkebunan kelapa sawit terus berkembang. 

Petani pun mulai perbaiki kualitas perawatan kebunnya. Seperti pemupukan dan pematangan lahan. Hal itu berdampak pada peningkatan produksi.

"Sudah banyak sawit masyarakat yang hasilnya per hektar imbang dengan punya perusahaan," kata Yatno pemilik kebun sawit di kawasan Gunung Meriah.