Berita / Bisnis /
Harga TBS Babel Naik, di Tingkat Petani Swadaya Tembus Rp 2.000/Kg
Pangkalpinang, elaeis.co – Harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani swadaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus menguat. Data yang dirilis Bidang Perkebunan Dinas pertanian dan Ketahanan Provinsi Babel menyebutkan hingga (Selasa 08/11/2022) harga TBS menyentuh angka Rp 2.000/kg.
Di Kabupaten Bangka harga TBS dibeli pengepul Rp 2.100/kg dan Bangka Tengah Rp 2.158/kg. Sementara untuk Kabupaten Bangka Selatan Rp 1.975/kg dan Bangka Barat sebesar Rp 2.050/kg.
Kenaikan harga TBS juga terjadi pada petani sawit mitra perusahaan perkebunan. Berita Acara Hasil Rapat Penetapan Harga TBS Bulan November 2022 yang dirilis Tim Penetapan menyebutkan kenaikan harga TBS tersebut terjadi pada semua kelompok umur tanaman.
Untuk tanaman berumur 10 hingga 20 tahun harga TBS ditetapkan sebesar Rp 2.252/kg. Sedangkan tanaman yang berumur 3 dan 4 tahun harga TBS masing-masing ditetapkan sebesar Rp 1.863 dan Rp 1.932/kg.
Sementara tanaman kelapa sawit yang berumur 5 tahun sebesar Rp 2.003/kg. Untuk umur enam tahun dihargai Rp 2.080/kg dan 7 tahun Rp 2.188/kg. Sementara untuk kelompok umur 8 dan 9 tahun masing-masing Rp 2.227 dan Rp 2.233/kg.
Subkoordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DTPHP) Provinsi Babel Ahmad Zainul Fikri SP mengatakan, kenaikan harga TBS dipengaruhi banyak faktor. Salah satu diantaranya jumlah TBS milik perusahaan perkebunan mengalami penurunan produksi termasuk kebun milik petani plasma.
“Sekarang kelapa sawit sedang trek atau penurunan jumlah produk sehingga pabrik kelapa sawit kekurangan bahan baku. Untuk memenuhi target produksi CPO, mereka membeli TBS petani swadaya," jelasnya melalui keterangan resmi DTPHP Babel.
"Kemudian faktor yang ikut mempengaruihi kenaikan harga juga karena semakin banyaknya pabrik kelapa sawit sehingga harga menjadi kompetitif,” tambahnya.
Fikri menyakini harga TBS tersebut akan terus menanjak dan tidak lagi turun pada angka yang terendah.
“Karena patokan kita harga CPO pada pelabuhan terakhir. Pelabuhan terakhir kita ada di Dumai Provinsi Riau. Kemudian sebagaimana kita ketahui harga TBS di pabrik untuk petani non mitra pun saat ini semuanya sudah di atas Rp 2.000/kg,” terangnya.
Menjawab pertanyaan terkait masih rendahnya harga TBS di Pulau Belitung menurut Fikri karena jumlah pabrik kelapa sawit di daerah itu tidak terlalu banyak sehingga harga beli tidak kompetitif. Untuk diketahui data yang dirilis Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menerangkan untuk Kabupaten Belitung dan Belitung Timur TBS Kelapa Sawit masih dihargai Rp 1.411 dan Rp 1.475 per kilogram.
“Selain jumlah pabrik yang tidak banyak, kemudian faktor lain yang menjadi penyebab rendahnya harga TBS juga bisa jadi lokasi kebun petani yang jauh atau pengepul menggunakan jasa tengkulak untuk membeli TBS petani sehingga selisih harga menjadi sangat jauh dari harga yang telah dipatok pabrik,” tandasnya.
Komentar Via Facebook :