Berita / Nasional /
Perluas Pasar Sawit, RI Jalin Kerja Sama Dengan Negara Kawasan Eurasia
Jakarta, elaeis.co - Untuk memperkuat perluasan pasar ekspor, Indonesia dan negara Persatuan Ekonomi Eurasia (EAEU) sepakat meluncurkan perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (EAEU FTA).
Perundingan ini resmi diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Anggota Dewan Kementerian Perdagangan EAEU Andrey Slepnev pada Senin (5/12) secara daring.
Perundingan ini merupakan salah satu upaya Indonesia dalam memperluas pasar non-tradsional. Khususnya ke negara-negara di kawasan Eurasia yang terdiri dari Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.
Mendag Zulkifli mengungkapkan, peluncuran ini menjadi momentum bersejarah untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan EAEU ke tingkat yang lebih tinggi.
Selain itu, kata Zulkifli, upaya ini dilakukan juga sebagai salah satu strategi perluasan pasar yang lebih proaktif melalui pemanfaatan peluang di negara-negara mitra dagang non-tradisional.
“EAEU adalah kawasan dengan perekonomian yang kuat dan potensi pasar yang besar di wilayah Eurasia Utara, dan Indonesia memandang EAEU sebagai mitra dagang yang penting,” kata Zulkifli dikutip dari keterangan resminya.
Zulkifli mengatakan, inisiatif perjanjian dagang ini mencakup perdagangan barang, aturan untuk memfasilitasi perdagangan, serta kerja sama ekonomi.
“Perjanjian yang disepakati harus berperan sebagai mesin pertumbuhan, produktivitas, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan," ujar Zulkifli Hasan.
Dari analisis kelayakan yang telah dilakukan kedua pihak pada 2021, perdagangan Indonesia dan EAEU menunjukkan sifat komplementer. Persetujuan ini diproyeksikan untuk meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan ekspor Indonesia ke EAEU.
“Dengan pertimbangan tersebut, merupakan kebahagiaan bagi saya untuk meluncurkan perundingan Perjanjian Perdagangan Indonesia dan EAEU bersama dengan Menteri Andrey Slepnev. Saya mengajak mengajak Menteri EAEU untuk memberikan dukungan terbaik kepada tim perundingan agar dapat menyelesaikan perjanjian perdagangan ini dalam waktu dua tahun sejak dimulainya negosiasi,” ujar Ketua Umum PAN tersebut.
Sementara itu, Menteri Andrey Slepnev menyampaikan, Indonesia merupakan mitra strategis bagi EAEU di kawasan Indo-Pasifik.
"Banyak perubahan yang dihadapi negara di dunia dengan adanya transformasi teknologi, penting untuk membangun suatu kerangka kerja sama yang kuat dalam membantu pelaku usaha demi kesejahteraan masyarakat di EAEU, maupun Indonesia,” imbuhnya.
Untuk diketahui, EAEU memiliki populasi sekitar 183 juta jiwa dan produk domestik bruto (GDP) per kapita USD 11,249. Pada 2021, total perdagangan Indonesia-EAEU tercatat sebesar USD 3,3 miliar.
Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke EAEU tercatat sebesar USD 1,5 miliar sedangkan impor Indonesia dari EAEU sebesar USD 1,8 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke EAEU tahun lalu yakni: minyak kelapa sawit, Karnel kelapa sawit, karet alam, balata, getah perca alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit samak atau kulit komposisi dan bagian atas sepatu dari kulit samak serta margarin.
Sementara impor utama Indonesia dari EAEU 2022 adalah pupuk mineral atau kimia, mengandung kalium produk setengah jadi dari besi atau baja dan kain sebagainya.
Komentar Via Facebook :