Pekanbaru, Elaeis.co - Mengatasi keluhan petani sawit terkait melambungnya harga pupuk kimia, DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Riau menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia pupuk organik, PT Nousindo Nusantara Asri (NNA).

Kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu solusi dari APKASINDO untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani sawit.

Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan langsung oleh Direktur PT NNA, Yudistira Eldi Nugraha, dan Ketua DPW APKASINDO Riau, H Suher, di kantor DPW APKASINDO Riau di Pekanbaru, Selasa (7/12) kemarin.

Kepala Bidang Pengembangan Usaha DPW APKASINDO Riau, Pandapotan Sitanggang, mengatakan, nantinya dengan kerja sama ini petani-petani sawit binaan organisasi tersebut akan difasilitasi untuk mendapatkan pupuk organik yang harganya jauh lebih murah ketimbang pupuk kimia.

"Kita tahu situasi sekarang ini, lonjakan harga pupuk kimia terlalu tinggi. Sementara petani punya keterbatasan juga untuk membeli pupuk tersebut," kata Pandapotan kepada Elaeis.co, Rabu (8/12).

"DPW APKASINDO Riau dan PT NNA bekerja sama dalam penyediaan pupuk organik untuk petani-petani binaan kami. Dengan penggunaan pupuk organik ini, tentu harganya jauh lebih murah dan bisa dijangkau para petani," imbuhnya.

Dia mengatakan, penggunaan pupuk organik ini nantinya diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen. 

"Kita juga sudah mengedukasi petani sawit untuk kombinasi penggunaan pupuk organik ini. Jadi meskipun kondisi sekarang harga pupuk kimia naik, dengan adanya pupuk organik, kan bisa membantu petani agar produktivitas dari tanaman sawitnya tidak turun," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPW APKASINDO Riau, Djono Albar Burhan menyebutkan, kerja sama ini merupakan upaya untuk menyempurnakan kebahagiaan petani sawit yang saat ini tengah menikmati tingginya harga sawit. 

"Kita sebagai perwakilan petani kelapa sawit ingin petani itu dapat selalu menikmati harga. Karena itu merupakan kunci kebahagiaan mereka. Walaupun dengan harga TBS yang tinggi sekarang, tapi kalau misalnya harga pupuk juga ikut tinggi, tentu kesejahteraan mereka belum sempurna," kata Djono.