https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Semangat 'Naik Kelas' Pekebun Sawit Melawi

Semangat

Anak-anak pekebun sawit di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat sedang mendapat pembekalan di kantor DPD Apkasindo Melawi. foto: ist


Melawi, elaeis. co - Gedung berukuran 5x20 meter di kawasan jalan Sidomulyo Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Kalimantan Barat (Kalbar) itu, nampak dijejali anak-anak muda, tiga hari lalu. 

Mereka yang mencapai 34 orang itu berasal dari hampir semua kecamatan yang ada di kabupaten itu. Melawi sendiri punya 11 kecamatan. 

Dari pagi sampai siang, pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) setempat mencekoki anak-anak muda itu soal syarat-syarat, hingga kiat untuk bisa lolos seleksi beasiswa sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Anak-anak pekebun sawit bersama pengurus Apkasindo Melawi. foto: ist

Ketua DPD Apkasindo Melawi, Sofyan Hadi dan Ketua DPW Apkasindo Kalbar, Indra Rustandi, juga ada di sana.   

"Yang bakal ikut mendaftar akan mencapai 40 orang. Soalnya nama-nama yang dari Tanah Pinoh Barat dan Tanah Pinoh belum masuk," cerita Sofyan kepada elaeis.co, tadi siang.  

Jumlah itu kata lelaki 54 tahun ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Melawi mengikuti seleksi beasiswa sawit. "Tempo hari masih belasan yang mendaftar," ujarnya.

Ketua DPW Apkasindo Kalbar, Indra Rustandi saat memberikan pembekalan. foto: ist
 
Hanya saja kata ayah 4 anak ini, di seleksi beasiswa kali ini, anak-anak muda yang nota bene pekebun dan keluarga pekebun sawit itu bakal kerepotan menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan, khususnya surat keterangan (Suket) kepemilikan lahan dan suket domisili. 

"Kalau tahun lalu, anak-anak cuma menyiapkan dokumen sekolah dan suket yang menyatakan kalau calon peserta beasiswa itu, benar anak pekebun," katanya.

Lebih jauh Sofyan cerita, nama-nama calon peserta beasiswa tadi, sesungguhnya tidak nongol begitu saja. 

Tapi oleh kerja keras Apkasindo yang berbagi informasi ke semua koperasi, kelompok tani maupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) tentang beasiswa itu.

Ketua DPD Apkasindo Melawi, Sofyan Hadi. foto: ist

Tak butuh waktu lama, surat edaran itupun berbalas dan muncullah 34 nama tadi. "Nama-nama itu kemudian kami masukkan di dalam group agar lebih gampang berkoordinasi," ujarnya. 

Adapun duit yang habis untuk pekerjaan semacam ini kata Sofyan, bukan berasal dari pemerintah, tapi dari kas Apkasindo Melawi.

"Kebetulan kami punya duit dari hasil iuran anggota yang berasal dari 9 koperasi yang ada di Belimbing dan Belimbing Hulu. Total anggota di dua kecamatan itu mencapai 3850 kepala keluarga dengan total luas kebun 3.850 kapling. Satu kapling 2 hektar. Nah, tiap kapling bayar iuran Rp1000 perbulan. Itu dipotong langsung oleh koperasi," terangnya. 

Indra sendiri tak memungkiri apa yang dbilang Sofyan itu. Bahkan dia memuji kalau Apkasindo Melawi tergolong DPD yang paling kreatif di Kalbar. 

"Sosialisasi dan pembekalan semacam itu kan mestinya tugas instansi terkait. Sebab mereka diberi anggaran untuk itu. Tapi kenyataan di lapangan, asosiasi juga yang jalan. Duitnya? Seperti yang dibilang Pak Sofyan tadilah," katanya.           


 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :