Medan, elaeis.co - Semula banyak pihak menduga kelangkaan minyak goreng (migor) di Provinsi Sumatera Utara disebabkan stok yang kosong atau menipis. Tapi dugaan itu ternyata meleset. Produksi migor Sumut saat ini bahkan melebihi kebutuhan.

"Sumut bisa memproduksi 230 ribu ton minyak goreng per tahun. Sementara kebutuhan Sumut per tahun hanya 180 ribu ton. Seharusnya dengan jumlah seperti itu, minyak goreng di Sumut masih surplus," kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Hal itu dikatakan mantan Pangkostrad ini saat ikut dalam rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Perdagangan M Lutfi dan para kepala dinas perdagangan se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Sabtu (26/2/2022).

Sebelumnya, pada Sabtu pagi Edy ikut mendampingi Lutfi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pusat Pasar Sambu, Medan.

Dalam rakor itu Edy berjanji akan berkoordinasi dengan setiap pihak guna menyelesaikan persoalan migor ini. Pihaknya ingin penyebab kelangkaan di lapangan bisa diuraikan dan dicarikan solusinya.

"Kita mencari di mana sela-sela yang harus kita selesaikan. Sebenarnya barang ini (migor -red) ada, tetapi nanti kita cari. Nanti kita akan koordinasi dengan kepala dinas di kabupaten kota dan pelaku usaha agar harga migor kembali normal. Dan kami berharap aktivitas rakyat akan kembali normal seperti biasa, " kata Edy.