Jambi, elaeis - Prestasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai badan layanan umum (BLU) Terbaik dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, mendapat apresiasi dari banyak pihak. Termasuk dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Jambi.

Ketua DPW Apkasindo Jambi Kasriwandi mengatakan, secara kelembagaan pihaknya menyatakan memberi apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh BPDPKS. "Iya, kita menyatakan memberi apresiasi," kata Iwan --panggilan akrab Kasriwandi-- kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Senin (6/3). 

Tapi di tengah prestasi yang membanggakan itu, Iwan mengaku pihaknya memiliki sejumlah catatan penting terhadap lembaga itu, terutama terkait kinerja BPDPKS selama ini. "Saatnya dilakukan evaluasi menyeluruh," saran Iwan.

Iwan membahasakan dengan kalimat: "Sejumlah program yang dijalankan oleh BPDPKS selama ini belum menyentuh langsung kebutuhan dan kepentingan petani," katanya.

Dicontohkan program peremajaan sawit rakyat (PSR), menurut Iwan, realisasinya masih sedikit dari target yang telah digariskan. Iwan menunjuk contoh di Provinsi Jambi, realisasi program PSR untuk tahun 2022 nol persen. "Kondisi yang sama juga terjadi di Riau," katanya.

Iwan juga mengeluhkan masih minimnya realisasi pengadaan saran dan prasarana (sapras) yang dilakukan oleh BPDPKS selama ini. "Masih sangat jauh dari harapan," keluhnya.

Untuk perbaikan ke depan, Iwan menyarankan BPDPKS duduk semeja dengan kelembagaan petani kelapa sawit dan pemerintah daerah untuk menyusun program kerja yang lebih kongkret.

"Terlebih lagi program kerja yang memang sangat dibutuhkan oleh para petani kelapa sawit," ungkapnya.