Pekanbaru, elaeis.co - Delegasi dari 17 negara sehaluan mendatangi Gedung Daerah Balai Serindit di kompleks rumah dinas Gubernur Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Jumat (28/6) malam.

17 negara itu yakni Argentina, Bolivia, Brazil, Ekuador, Ghana, Republik Dominika, Guatemala, Kolombia, Malaysia, Meksiko, Nigeria, Pantai Gading, Papua Nugini, Paraguay, Peru, Saint Lucia, dan Thailand. Kedatangan rombongan ini adalah untuk mengikuti pelatihan komoditas berkelanjutan.

Rombongan disambut Asisten III Setdaprov Riau Elly Wardhani mewakili Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto. Pada kesempatan itu Elly menyampaikan harapan agar kehadiran peserta pelatihan ini menjadi ajang saling berbagi pengalaman serta memberikan kemajuan dan perbaikan di subsektor perkebunan di Provinsi Riau. 

Baca juga: Jatah DBH Sawit Riau Tahun ini Menciut Rp 13 Miliar, Apa Sebabnya?

"Kami sungguh merasa bangga dan tersanjung serta ucapan terima kasih yang tak terhingga atas terpilihnya Provinsi Riau menjadi tempat kunjungan perwakilan dari 17 negara sehaluan. Semoga kegiatan ini membawa kemajuan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat di negara-negara peserta pelatihan nantinya," kata Elly.

Dia lantas menyinggung soal industri kelapa sawit yang tantangannya makin besar. "Kita sama-sama memiliki komoditas kelapa sawit dan perkebunan lainnya seperti kayu, karet, kopi, dan kakao, yang akhir-akhir ini semakin mendapat tantangan untuk memasarkan produk-produknya di pasar global," imbuhnya.

Hari ini, Sabtu (29/6), para peserta diagendakan akan mengunjungi perkebunan sawit milik petani dan perusahaan di Kabupaten Siak. 

Baca juga: 19 Perusahaan di Riau Laporkan Penjualan CPO, Cuma Satu yang Turun Harga

"Semoga mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran di perusahaan perkebunan besar dan perkebunan rakyat di Kabupaten Siak, serta sehat selamat dalam perjalanan," ucapnya.

Elly berharap dengan adanya kegiatan ini, nantinya negara-negara sehaluan bisa saling mendukung terhadap praktek-praktek perkebunan yang berkelanjutan berbasis kerakyatan.

"Yang pada ujungnya adalah meningkatkan citra positif sawit di mata dunia, juga komoditas perkebunan lainnya, serta dapat menjalin keterlibatan kerjasama bersama yang lebih luas," tutupnya.

Baca juga: Beda Nasib dengan Plasma, Harga TBS Sawit Mitra Swadaya Riau Malah Nyungsep

Sebagai informasi, peserta pelatihan dari 17 negara ini berkumpul di Bumi Lancang Kuning dalam rangka pelatihan komoditas berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan.