Berita / Internasional /
Demi Sawit, Ada yang Harus Blusukan di Eropa
Jakarta, Elaeis.co - Praktek diskriminasi produk pangan masih terjadi di beberapa negara di Uni Eropa (UE). Sawit, termasuk yang berasal dari Indonesia, tak luput dari sasaran. Sekelompok pengusaha ditengarai melakukan kampanye negatif terhadap produk turunan sawit.
Dubes RI untuk untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan UE, Andri Hadi, mengatakan, diantara upaya untuk memojokkan sawit yang terjadi di Eropa adalah pencantuman label ‘no palm oil’ di kemasan produk yang dijual di supermarket.
“Itu sebabnya saya selalu perintahkan staf kita di kedubes, kalau belanja ke supermarket harus blusukan. Telusuri produk-produk yang dipajang, apakah ada yang mencantumkan label no palm oil atau tidak. Ini penting dilakukan karena mereka sangat gencar melakukan gerakan antisawit ini di kalangan masyarakat mereka,” katanya saat berbicara dalam dalam INAPalmoil Talkshow bertemakan”The Fact of Indonesian Deforestation’s Rate”, Rabu (8/9/2021) sore.
Menurutnya, perintah tersebut sangat serius dan mutlak harus dilakukan para staf Kedubes RI di UE. Pasalnya, Andri sendiri sudah beberapa kali menemukan praktek diskriminasi tersebut. Setelah ditelusuri, kebanyakan produk yang mencantumkan label tersebut ternyata punya kaitan dengan produk minyak nabati nonsawit atau produk dari perusahaan asal Eropa.
“Jika menemukan produk-produk yang mencantumkan label no palm oil di supermarket atau pusat perbelanjaan di wilayah tugas saya, segera saya surati pihak produsen produk tersebut,” jelasnya.
Jika tidak diindahkan, Andri mengancam akan membawa persoalan itu ke pengadilan. “Kami telah menyiapkan barisan lawyer untuk menghadapi diskriminasi perdagangan ini,” ungkapnya.
“Saya sendiri pernah berdebat dengan para produsen di Eropa yang menerapkan label no palm oil di produk mereka. Saya katakan ke mereka, mau pakai minyak sawit atau tidak, enggak perlu mencantumkan label seperti itu. Berdagang ya berdagang saja,” tandasnya.
Komentar Via Facebook :