Berita / Nasional /
Dua Perusahaan ini Teken MoU untuk Jamin Pasokan Limbah Sawit ke PLTU PLN Grup
Jakarta, elaeis.co - PT PLN terus berupaya mengurangi penggunaan batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya. Bahan bakar fosil tersebut diganti dengan biomassa yang lebih ramah lingkungan, salah satunya limbah sawit.
Untuk menjamin pasokan biomassa ke PLTU milik PLN Grup, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjalin kerja sama dengan perusahaan pengolah limbah sawit, PT Utama Neo Futura (UNF). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua korporasi di Kantor PLN EPI, Rabu 16 Agustus 2023. Disepakati penyiapan stok biomassa akan dilakukan PT UNF dalam kurun waktu dua bulan setelah kesepakatan diteken.
Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris S menjelaskan, kerja sama ini merupakan langkah akselerasi PLN EPI untuk memastikan ketersediaan biomassa. “Selama ini penawaran yang berbasis limbah atau waste perkebunan sawit, barangnya masih belum terlihat. Jadi, jika ini sebulan dua bulan sudah ada barangnya, perlu kita apresiasi,” kata Aris melalui keterangan resmi yang diperoleh Sabtu (19/8).
Pasokan limbah sawit yang akan disediakan PT UNF itu berupa tandan kosong sawit. Limbah tandan kosong sawit ini nantinya menjadi salah satu bahan baku biomassa dan sudah lolos uji coba di PLTU.
Aris menjelaskan, setelah tandan kosong sawit yang tersedia untuk stok sudah diolah, maka PLN EPI akan langsung melakukan uji coba tahap II yaitu penggunaan 50-100 ton biomassa ke PLTU.
“Kalau barangnya ada di bulan Oktober, akan diuji di laboratorium terlebih dahulu. Kalau hasil laboratorium sudah masuk, setelah itu proses perjanjian untuk uji coba 50-100 ton. Begitu lolos dari masa uji coba, baru bisa akan dilakukan perjanjian untuk proses selanjutnya," jelasnya.
Aris juga menyampaikan bahwa dengan adanya nota kesepahaman antara PLN EPI dengan PT Utama Neo Futura akan membantu kedua belah pihak untuk mendapatkan kepastian mengenai estimasi finansial dan proses kerja yang diharapkan. “Semoga MoU ini menjadi awal yang baik untuk pengelolaan besar dari limbah sawit,” harapnya.
Komisaris PT UNF, Rengkuh Banyu Mahandaru, menjelaskan bahwa stok pasokan biomassa yang berasal dari limbah tandan kosong sawit akan siap pada Oktober 2023. Sebagai awalan, PLTU Sanggau di Kalimantan Barat dipilih menjadi lokasi kerja pertama untuk proses uji coba biomassa. Ke depannya akan diekspansi hingga ke PLTU Sintang, juga di Kalimantan Barat.
“Rencananya Oktober - November kita sudah mulai trial untuk di PLTU Sanggau dan untuk PLTU Sintang kita masih melihat pengkondisian teknis lapangan terlebih dahulu,” paparnya.
PT UNF telah bekerja sama dengan pemilik perkebunan sawit untuk memasok sebesar 750 ribu ton limbah tandan kosong sawit untuk setiap tahunnya yang akan diolah menjadi biomassa dan disalurkan ke PLTU.
Sepanjang tahun 2023, PLN EPI telah melaksanakan 7 MoU dengan mitra strategis untuk pengembangan potensi biomassa di Indonesia dengan rencana volume terkontrak 1,4 juta ton biomassa di 2023. Sampai dengan Juli 2023, realisasi volume penyediaan biomassa untuk 41 lokasi PLTU adalah 483.791 ton.
Dari pemanfaatan biomassa ini, pembangkit PLN Grup sudah mampu menghasilkan daya listrik energi hijau sebesar 520.445 MWh. Sedangkan realisasi pengurangan emisi mencapai 517.691 ton Co2 melalui cofiring biomassa di PLTU.
Komentar Via Facebook :