Jakarta, elaeis.co - Setelah mengunjungi sejumlah provinsi, seperti Sumatera Barat (Sumbar), Lampung, Jambi dan sebagainya, Satuan Tugas (Satgas) Dirjenbun menyatakan salah satu penyebab anjloknya harga kelapa sawit saat ini lantaran aktifitas ekspor yang belum normal. Hal ini diungkapkan langsung oleh Heru Tri Widarto selaku Sekretaris Dirjenbun yang tergabung dalam satgas tersebut.

Kepada elaeis.co, Senin (27/6) Heru mengatakan dari tiga provinsi yang dikunjunginya rata-rata memiliki permasalahan yang sama. Yakni aktifitas ekspor yang belum berjalan normal.

"Industri hilir belum maksimal menyerap CPO. Ekspor juga belum normal," ujarnya.

Kendati demikian kata Heru aktivitas pembongkaran tangki timbun dan penyimpanan CPO di PKS yang dikunjunginya masih berjalan. Hal ini tampak tangki CPO baru terisi 50%.

"Sampling yang kami dapatkan tangki penyimpanan dan penimbunan berisi setengah dari total kapasitas. Artinya sebagian sudah dibongkar untuk diekspor," tuturnya.

"Kunjungan ini akan kita lakukan di 22 provinsi sentra kelapa sawit. Rencana besok ke Kalimantan Selatan (Kalsel). Saat ini masih di Jambi," imbuhnya.

Sebelumnya dirinya dan tim telah mengunjungi 2 PKS di Sumbar dan 9 PKS di Provinsi Lampung.