Sekayu, elaeis.co - Minyak goreng (migor) berbahan sawit kini tidak lagi langka, stoknya melimpah. Tapi sayang harganya membubung tinggi.

Situasi ini mengundang keprihatinan Adin Salihin, petani sawit plasma dari desa Sumber Sari, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

"Saya kemarin sudah mencoba membuat migor berbahan kelapa dan kelapa sawit. Tapi sayangnya cuma satu yang berhasil," kata Adin kepada elaeis.co, Jumat (25/3/2022).

Kata dia, migor yang berhasil dibuat itu berbahan kelapa atau akrab disebut minyak klentik. Adin membutuhkan empat butir kelapa untuk menghasilkan satu liter migor klentik.

Buah kelapa diambil dari kebun kelapa miliknya yang tidak terlalu luas. "Kami sudah pakai migor klentik yang dibuat sendiri untuk memasak sejak kemarin," ungkapnya.

Setelah percobaan pertama membuat migor dari sawit gagal, Adin bertekad akan mengulanginya lagi sampai berhasil. Dia sudah mengumpulkan belasan panduan pembuatan migor sawit dari berbagai media sosial (medsos).

"Kalau bahannya, ya ambil dari kebun sawit sendiri. Saya lupa berapa tandan buah segar (TBS) yang saya gunakan kemarin, yang pasti saat itu gagal. Padahal sudah menonton berkali-kali proses pembuatan migor yang banyak beredar di medsos," katanya. 

"Nanti akan saya coba lagi. Kayaknya membuat migor sawit memang lebih rumit ketimbang migor klentik," tambahnya.