Berita / Nusantara /
Industri Sawit, Penopang Ekonomi dan Pembuka Lapangan Kerja
Jakarta, Elaeis.co - Industri kelapa sawit telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Mulai dari ekspor produk nonmigas terbesar hingga pembukaan 16,2 juta lapangan kerja di seluruh tanah air.
“Kelapa sawit ini tulang punggung perekonomian kita. Data menunjukkan kelapa sawit kontribusinya terhadap pertumbuhan dari total PDB mencapai 3,5 persen, kontribusi yang sangat baik,” kata Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kemenko Perekonomian, Mochammad Edy Yusuf, dikutip Antara.
Menurutnya, serapan tenaga kerja (naker) di industri kelapa sawit telah mencapai 16,2 juta orang. 4,2 juta orang merupakan pekerja langsung dan 12 juta pekerja tidak langsung.
Berdasarkan data yang diolah dari Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), katanya, total ekspor kelapa sawit juga terus mengalami pertumbuhan. Pada 2015 ekspor baru mencapai USD18,6 miliar, namun pada 2020 sudah sebesar USD24,2 miliar.
“Kalau dilihat persentase pada 2020 ini, sudah mencapai 15,6 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia,” bebernya.
Selain itu, Edy juga mengemukakan bahwa kelapa sawit telah menghemat pengurangan impor solar berbasis fosil sebanyak USD8 miliar. Hal itu lantaran pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan bahan bakar terbarukan yaitu biodiesel berbasis sawit dengan kandungan 30 persen atau B30.
Indonesia juga merupakan negara dengan pangsa pasar kelapa sawit terbesar di dunia, yaitu hingga 58 persen. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara pengekspor sawit terbesar di dunia dengan volume hingga 44,5 juta ton dan memiliki luas area perkebunan sawit terbesar di dunia yang mencakupi 16,38 juta hektare dari Sumatra hingga Papua.
Edy menambahkan produksi kelapa sawit setiap tahunnya juga selalu meningkat. Di tahun 2018 produksi mencapai 42 juta ton, 2019 produksi naik menjadi 47 juta ton, dan 2020 sudah mencapai 48 juta ton.
“Di tengah pandemi, kelapa sawit boleh dibilang tahan banting. Produksinya tetap meningkat. Di 2021 ini diperkirakan total produksi sekitar 49,7 juta ton,” tukasnya.
Komentar Via Facebook :