Bengkulu, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu mendesak agar cangkang kelapa sawit dimasukkan dalam perhitungan penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS). Cangkang kelapa sawit seyogyanya adalah milik petani sehingga harus diperhitungkan dalam penentuan harga TBS.

Ketua APKS Bengkulu, Edy Masyhuri mengatakan, harga TBS kelapa sawit adalah penentu penghasilan petani kelapa sawit. Namun, cangkang kelapa sawit yang dihasilkan selama proses pengolahan seringkali tidak dimasukkan dalam perhitungan harga TBS. 
"Belum dimasukkannya harga cangkang merupakan ketidakadilan bagi para petani yang telah berkontribusi dalam produksi cangkang kelapa sawit," kata Edy, Selasa (19/7).

Berdasarkan hitungan APKS, jika cangkang kelapa sawit dimasukkan dalam perhitungan harga TBS, maka akan menambah nilai sebesar Rp 150 per kilogram. Nilai ini tentu memberikan dampak yang signifikan bagi para petani, khususnya dalam meningkatkan pendapatan mereka.

"Cangkang kelapa sawit adalah bagian dari hasil produksi petani, dan seharusnya diakui nilainya dalam penetapan harga TBS. Kami berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mengakomodir usulan ini untuk kepentingan para petani kelapa sawit di Bengkulu," tegasnya.

Menurutnya, daerah penghasil sawit lainnya telah memasukkan cangkang kelapa sawit dalam perhitungan harga TBS. "Ini bukan hal baru. Memasukkan cangkang sawit dalam perhitungan harga TBS memang ada aturannya dan sudah banyak daerah lain yang menerapkannya untuk kepentingan petani," paparnya.

Menurut data yang dirilis oleh APKS Bengkulu, petani kelapa sawit di wilayah ini menghasilkan rata-rata 10 ton cangkang kelapa sawit per bulan. Jika ditambahkan nilai Rp 150 per kilogram, pendapatan petani dapat meningkat sebesar Rp 1,5 juta per bulan. 

"Kami berharap ini dipertimbangkan oleh tim penetapan harga TBS kelapa sawit karena menyangkut hajat hidup orang banyak," pungkasnya.