Berita / Komoditi /
Sederet Fakta yang Bikin Harga Sawit Makin Bergairah
Pekanbaru, elaeis.co - Hari ini, Rabu (2/3), Dinas Perkebunan (Disbun) Riau mengumumkan hasil rapat penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Riau untuk periode 2 - 8 Maret 2022.
Hasilnya, harga TBS kelapa sawit Riau tembus di angka Rp 3.930/kg. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Disbun Riau, Defris Hatmaja menyebutkan bahwa ini merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah dan juga tertinggi di Indonesia.
Defris menyebutkan, kenaikan harga TBS ini disebabkan terus naiknya harga minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) dunia. Di mana hal ini disebabkan oleh berbagai fakta.
"Harga CPO di bursa berjangka Malaysia tercatat MYR 6.156 per ton, naik 3,18 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu. Harga minyak mentah jenis brent tercatat US$ 102,03 per barel, melonjak 4,19 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu. Sementara minyak mentah jenis light sweet tercatat US$ 96,4, melesat 5,25 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu," beber Defris.
Defris mengatakan, CPO merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif pengganti fossil fuel. Oleh sebab itu, kata dia, wajar jika pergerakan harga CPO cenderung senada dengan harga minyak mentah. Saat harga minyak mentah melambung, harga CPO akan mengikuti.
"Di sisi lain, pasokan minyak nabati global juga terancam menipis dengan kisruh Rusia-Ukraina. India sebagai importir minyak nabati global sampai harus mencari eksportir baru di luar Rusia, Ukraina dan Indonesia," tambahnya.
Bukan cuma itu, Defris mengatakan, kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) terhadap minyak sawit juga membuat sentimen positif bagi pergerakan harga CPO dunia. Hal ini lantaran Indonesia merupakan eksportir CPO terbesar.
"Dengan adanya kebijakan tersebut, maka potensi pasokan ekspor CPO Indonesia ke pasar global bisa berkurang," jelasnya.
"Terakhir sentimen positif datang dari Negeri Jiran. Melansir Reuters, ekspor produk minyak sawit Malaysia mengalami kenaikan 25,1% secara month on month selama 1 sampai 25 Februari menjadi 1,09 juta ton," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :